Kasus cacar monyet memang belum ditemukan di Indonesia, tapi di Inggris, negara yang pertama kali melaporkan kasus cacar monyet terus mengalami peningkatan.
Dilansir The Sun, kasus cacar monyet di Inggris saat ini ada sekitar 1.235 kasus. Peningkatan kasus ini, sehingga warga Inggris diminta untuk berhati-hati musim panas tahun ini.
Di Inggris sebagian besar kasus ditemukan di London, di mana terdapat 692 infeksi cacar monyet.
Petugas medis di Inggris mengungkapkan bahwa pasien yang datang ke klinik kesehatan seksual di ibu kota mengalami gejala berbeda dari wabah sebelumnya.
Kebanyakan orang yang terkena cacar monyet biasanya akan mengalami gejala seperti pilek dan flu seperti demam dan sakit kepala sebelum ruam muncul.
Para ahli mengamati 54 pasien cacar monyet yang dites positif selama periode 12 hari di bulan Mei tahun ini.
Mereka menemukan bahwa pasien di London didominasi dengan lesi kulit di daerah genital. Sementara demam dan kelelahan jadi gejala yang lebih rendah dibandingkan dengan wabah sebelumnya.
Semua pasien dalam penelitian ini bergejala dan mengalami semacam lesi kulit
Baca juga: Aktor Amerika Matt Ford Positif Kena Cacar Monyet, Alami Ruam hingga Demam Hebat
Analisis menemukan bahwa 94 persen memiliki setidaknya satu lesi kulit pada kulit genital atau perianal, gejala tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
Sekitar 18 persen tidak melaporkan gejala apa pun sebelum mereka menyadari bahwa mereka memiliki masalah kulit.
Dr Ruth Byrne, dari Chelsea & Westminster Hospital NHS Foundation Trust menambahkan bahwa seperempat pasien juga dinyatakan positif gonore atau klamidia bersamaan dengan infeksi cacar monyet.
"Ada kemungkinan bahwa pada berbagai tahap infeksi, monkeypox dapat meniru IMS umum, seperti herpes dan sifilis, dalam presentasinya," jelas Dr Ruth.
Berikut ini beberapa gejala baru cacar monyet yang harus diwaspadai:
