'Triangle of Sadness', Film Terbaik Cannes 2022 yang Bercerita Soal 'Currency of Beauty'

- Minggu, 29 Mei 2022 | 17:49 WIB
Potongan adegan dalam Triangle of Sadness (Istimewa)
Potongan adegan dalam Triangle of Sadness (Istimewa)

Film Triangle of Sadness karya sutradara Swedia, Ruben Ostlund meraih penghargaan bergengsi Palme d'Or di ajang Festival Film Cannes 2022 pada Sabtu (28/5/2022).

Dilansir The Hollywood Reporter, Ostlund mengatakan bahwa Triangle of Sadness merupakan film sarkas yang terinspirasi dari fenomena apa yang disebutnya sebagai currency of beauty atau mata uang kecantikan.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana kecantikan bisa membawa derajat seseorang ke tingkat yang lebih tinggi, yang kemudian dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan secara ekonomi.

"Jika kamu terlahir rupawan, itu bisa menjadi sesuatu yang dapat membantu Anda naik ke masyarakat sekalipun jika Anda tidak memiliki uang atau pendidikan. Kerupawanan bisa menjadi satu hal yang sangat membantu Anda mendaki," kata Oslund.

Lebih lanjut, Ostlund menjelaskan bahwa pekerjaan istrinya sebagai fotografer fesyen membantunya untuk mengetahui lebih banyak tentang fenomena currency of beauty, khususnya di dunia fesyen dan model.

Dia terinspirasi dari cerita sang istri tentang banyak model laki-laki yang tidur dengan para laki-laki homoseksual yang punya pengaruh kuat di industri fesyen dan model untuk meningkatkan karier mereka.

"Saya secara khusus tertarik ketika Susan memberi tahu saya tentang model pria. Mereka harus bermanuver di antara pria homoseksual yang kuat di industri yang ingin tidur dengan mereka. Dan tidur dengan mereka bisa menjadi pembuka pintu juga untuk karir," kata dia.

Fenomena di mana seksualitas serta kerupawanan yang dimanfaatkan sebagai ladang ekonomi itulah yang kemudian menjadi ide cerita dari film Triangle of Sadness.

Triangle of Sadness sendiri bercerita tentang sepasang model yang diundang dalam sebuah pelayaran kapal pesiar mewah.

Suatu ketika, kapal pesiar itu mendapat musibah dan mereka terdampar di pulau terpencil bersama para miliarder dan seorang perempuan petugas kebersihan.

Perempuan petugas kebersihan itu menjadi satu-satunya orang yang bisa memancing dan membuat api unggun. Lalu, model pria dengan ketampanannya tidur dengan perempuan tersebut agar dapat mendapatkan lebih banyak ikan untuk bertahan hidup.

"Ini adalah pandangan materialistis tentang dunia, di mana bagaimana kita berperilaku sangat bergantung pada pengaturan materialistik yang kita miliki di sekitar kita," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X