Semakin berkurangnya penenun yang hanya tinggal 10 persen di kota kediamannya menjadi salah satu alasan yang membuat Asyfa Fuadi tergerak membuat kain tenun denim.
Kain tenun ini pun dibuat dengan karya yang unik, yakni diadaptasi dari kain tradisional Jepang yaitu Indigo Sashi Ori, namun dibuat dengan alat tenun bukan mesin.
Pembuatannya menggunakan teknik natural dyed dimana kain yang telah ditenun akan melewati 13 tahap pewarnaan hingga sampai ke warna biru denim atau jeans. Asyfa sendiri memilih denim karena ingin produknya ini menjangkau semua kalangan terutama anak muda dan bisa dipakai sehari-hari.
Baca Juga:Kisah Inspiratif Ibu Maria Bisa Kuliahkan Anak Berkat Karya Tenun Ikat Warna Alam
"Saya ingin melestarikan tenunan dan agar anak muda mau menenun," ucapnya ketika dijumpai pada pameran kerajinan di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Berlatar belakang keluarga yang memang berwirausaha di bidang tekstil, di tahun 2012 berdirilah Craft Collect di Pekalongan Jawa Tengah dengan memakai pewarna alami indigo dan benang katun.
Hingga sekarang, ia memproduksi kain tenun denim dengan berbagai motif dan juga jaket, kemeja, tas dan topi yang berbahan sama. Untuk penenunan bahan kemeja dalam sehari bisa dihasilkan 10 meter kain.
Baca Juga: Busana Tanah Anoa by Defrico Audy Melenggang Cantik di IFW 2023
Sedangkan untuk bahan celana hanya bisa menghasilkan 3-5 meter kain dengan pekerja sebanyak 20 orang, tujuh orang penenun dan sisanya sebagai pemintal benang serta bagian pewarnaan.
Keunikan tenun denim karya Asyfa ini enggak hanya disukai pasar lokal,namun telah tembus ke Belanda, Amerika Serikat ,Australia, Spanyol dan Thailand dengan kisaran harga mulai Rp200.000- Rp1.200.000.
Artikel Menarik Lainnya: