Beberapa hari lalu, wilayah Jabodetabek alias Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang dan Bekasi diketahui mengalami hujan es meskipun tak banyak. Namun angin kencang dan petir tiada henti cukup membuat cuaca buruk ini menghambat aktifitas orang-orang.
Dikutip dari NSSL (NOAA National Severe Storms Laboratory), fenomena hujan es seperti ini merupakan bentuk proses pengendapan air sebelum air jatuh ke tanah.
Baca Juga: Fenomena Hujan Es Kembali Terjadi di Depok, Benarkah Indonesia di Ambang Cuaca Esktrem?
Nah, proses endapan ini selalu terjadi ketika badai petir yang terjadi memiliki massa air yang lebih berat dibandingkan tetesan air hujan itu sendiri. Dan faktanya, hujan es ini bukan hal yang tidak mungkin terjadi di negara tropis seperti Indonesia, lho!
Dilansir dari Science Direct, hujan es tentu tidak memiliki wujud yang tidak sama dengan salju. Hujan es ini punya ukuran diameter sebesar 2 sentimeter atau bahkan lebih. Kepadatan yang dimiliki sebesar 5 persen dan sisanya adalah udara. Ini kenapa, hujan es sangat mudah meleleh.
Baca Juga: Penyebab Terjadi Hujan Es yang Mengguyur Kota Surabaya dan Madiun, Ini Penjelasan BMKG
Biasanya, hujan es terjadi dikala ada fenomena alam yang memang ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang, petir dan suhu yang lebih rendah dari sekedar musim hujan biasa.
Bisa dilihat juga, nih kalau ketika hujan es ingin turun, pasti akan ada perubahan suhu yang sangat drastis dan tiba-tiba. Selain karena alasan-alasan tersebut, hada juga 3 faktor yang mendukung terjadinya hujan es yaitu;
- energi potensial di udara
- kelembabpan udara yang cukup tinggi
- udara yang lembab berada di bawah udara kering.
Baca Juga: Pria Ini Lindungi Mobil dari Hujan Es, Ternyata Mobilnya adalah Jenis yang Paling Diincar
Indonesia sendiri merupaka negara tropis yang punya suhu udara lembab cukup tinggi, itulah kenapa negara kita berpotensi mengalami hujan es. Meskipun demikian, hujan es yang terjadi di Indonesia tidak berbahaya, kok!
Penulis: Jihan Rienita
