Pada tahun 2020, Rodger Smith dan keluarganya sedang mendaki di Afrika Selatan. Setelah mendirikan kemah di tempat penampungan batu La vie D'Antan di Pegunungan Langkloof, Smith melihat benda aneh berbentuk tanduk yang terbungkus dedaunan dan rumput.
Dia kemudian mengambil beberapa foto dan meneruskannya kepada peneliti lokal. Setelah menerima laporan Smith, para peneliti di University of Johannesburg mengambil objek dari gua dan melakukan investigasi.
Baca juga: Ikuti Jejak Korea Selatan, Menkes Budi Bakal Perkuat Obat Herbal Khas Indonesia
Peneliti kemudian menerbitkan penemuan tersebut di South African Journal of Science, yang mengungkapkan bahwa Smith telah menemukan obat berbentuk tanduk berusia 500 tahun yang mengandung obat herbal pra-kolonial.
Dilansir All that's interesting, Justin Bradfield, penulis utama studi dan profesor arkeologi di University of Johannesburg, mengatakan bahwa penemuan tanduk itu bisa menjadi monumen untuk memahami Afrika Selatan pra-kolonial.
Khususnya, untuk mengetahui tentang orang yang mencampurkan dua bahan atau lebih untuk membuat pengobatan di wilayah tersebut.
"Ini adalah contoh pertama yang kami miliki di Afrika bagian selatan tentang bukti nyata bahwa orang-orang mencampur bahan-bahan yang berbeda untuk membuat resep obat," kata Bradfield kepada Radio France Internationale.
“Ini menunjukkan kepada kita bahwa orang 500 tahun yang lalu memang memiliki farmakope. Mereka mengetahui tentang senyawa obat dan efek penggunaan tumbuhan tertentu," lanjutnya.
Para peneliti pertama kali mengumpulkan temuan dari tempat tinggal batu yang ditutupi dengan seni cadas kuno. Tim tidak dapat menentukan usia seni tersebut dan tidak dapat memastikan apakah tanduk tersebut berasal dari periode yang sama.
Namun, mereka menemukan bahwa tanduk itu telah dibungkus dengan hati-hati dalam sisik tanaman umbi beracun dan diikat erat dengan tali yang terbuat dari rumput.
Menurut Radio France Internationale, kondisi cula tersebut masih sangat baik karena sifat antiseptik dan pengawet bola racun.
Baca juga: 7 Obat Herbal yang Ampuh Menurunkan Kolesterol dengan Cepat
Para peneliti kemudian melakukan analisis kimia terhadap isi tanduk menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa, dan mengidentifikasi sejumlah senyawa herbal.
Senyawa herbal yang ditemukan ialah mono-metil inositol dan lupeol, senyawa yang biasa ditemukan pada tanaman lokal seperti 'semak kanker', dinamai demikian karena rumornya dapat menyembuhkan kanker dan antioksidan.
