Sugar glider adalah jenis hewan yang tergolong dalam keluarga Petauridae, ordo Marsupialia. Mereka merupakan hewan asli Australia, Papua Nugini, dan Indonesia, khususnya di Pulau Papua.
Nama "sugar glider" merujuk pada kebiasaan mereka yang dapat meluncur dari pohon ke pohon dengan gerakan seperti terbang, serupa dengan glider atau pesawat glider.
Baca Juga: Mitos Tugu Seloaji, Tugu Batu yang Unik Menyimpan Kisah Tragis dan Mistis
Berikut fakta-fakta mengenai sugar glider:
1. Morfologi: Sugar glider memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 12 hingga 24 cm, ditambah ekor yang panjangnya sekitar dua kali lipat panjang tubuhnya. Mereka memiliki bulu yang tebal dan lembut dengan warna yang bervariasi, seperti abu-abu, cokelat, atau kuning. Salah satu ciri khas sugar glider adalah adanya selaput kulit yang menghubungkan antara lengan depan dan belakang, yang memungkinkan mereka untuk meluncur di antara pohon-pohon.
2. Pola hidup: Sugar glider adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif pada malam hari. Mereka hidup secara sosial dalam kelompok yang disebut "koloni" atau "klan" yang terdiri dari beberapa individu. Kelompok ini biasanya terdiri dari pasangan induk dan anak-anak mereka. Sugar glider sangat lincah dan terampil dalam meluncur di antara pepohonan. Mereka menggunakan ekornya yang panjang dan lebar untuk menjaga keseimbangan saat meluncur dari pohon ke pohon.
3. Makanan: Sugar glider adalah hewan omnivora dengan pola makan yang bervariasi. Mereka memakan berbagai jenis makanan seperti nektar bunga, madu, serangga kecil, buah-buahan, serat tumbuhan, dan nektar pohon. Mereka juga dapat memakan sari bunga, gom dan getah pohon sebagai sumber energi. Pola makan sugar glider cenderung tinggi akan gula, sehingga diperlukan perhatian khusus dalam memberikan makanan yang seimbang dalam penangkaran.
4. Reproduksi: Sugar glider memiliki sistem reproduksi yang unik. Betina memiliki kantung marsupium yang mirip dengan kanguru, di mana mereka membawa dan merawat anak-anak mereka setelah dilahirkan. Setelah berhubungan seksual, betina biasanya melahirkan satu hingga tiga anak dalam kantung marsupiumnya, di mana mereka akan tinggal dan tumbuh selama beberapa bulan sebelum meninggalkan kantung tersebut. Anak-anak sugar glider akan terus dilindungi dan dirawat oleh induknya hingga mereka cukup dewasa.
Baca Juga: Kaktus dalam Budaya dan Mitologi: Simbolisme dan Makna di Berbagai Budaya
5. Penangkaran sebagai hewan peliharaan: Sugar glider menjadi populer sebagai hewan peliharaan karena sifat mereka yang lucu dan interaktif. Mereka suka diajak bermain oleh pemiliknya. Mereka membutuhkan perawatan khusus dan perhatian yang baik. Sugar glider memerlukan kandang yang cukup luas dan bersih dengan banyak tempat bermain dan memanjat. Konsumsi pakan yaitu dilakukan sehari 2x pada pagi dan malam hari.
Artikel Menarik Lainnya:
- Punthuk Setumbu, Lokasi Syuting 'Ada Apa Dengan Cinta 2' Sajikan Keindahan Sunrise
- Manjakan Lidah di Pentol Prasmanan Lamongan, Isian Aneka Seafood Menggugah Selera
- Intip Coffee Shop yang Cocok Buat Work From Cafe, Suasananya Senyaman di Rumah!
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini .
