Kisah Pilu William Sidis, Si Anak Jenius yang Hidupnya Berakhir Tragis Karena Orang Tuanya

- Senin, 6 Februari 2023 | 21:30 WIB
Sosok genius asal Amerika Serikat, William James Sidis. (Interesting Engineering)
Sosok genius asal Amerika Serikat, William James Sidis. (Interesting Engineering)

William James Sidis merupakan seorang anak asal Amerika Serikat yang memiliki kemampuan matematika dan bahasa yang luar biasa. Tercatat, William telah menguasai sebanyak 25 bahasa dan dialek.

Lebih hebatnya lagi, ia bahkan menciptakan bahasa sendiri. Hal itu membuatnya diyakini sebagai manusia terpintar dalam sejarah.

Sosok William Sidis yang Diyakini Jadi Manusia Terpintar dalam Sejarah

-
Ilustrasi otak jenius. (Stephan Shahinian)

William memiliki IQ yang sangat tinggi, yakni sekitar 250 hingga 300. Dirinya bahkan sukses mengalahkan tokoh jenius lainnya seperti Albert Einstein (160), Mark Zuckerberg (152), hingga Isaac Newton (190).

Torehan IQ setinggi langit itu membuatnya dianggap cemerlang oleh Norbert Wiener (matematikawan), Daniel Frost Comstock (Fisikawan), dan William James (filsuf). Namun, hal itu nampaknya membuat kehidupan William menjadi tidak tenang.

William James Sidis adalah seorang anak ajaib dari Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, yang lahir pada 1 April 1898. Ia merupakan putra dari imigran asal Rusia-Yahudi yang berpendidikan tinggi dan percaya diri akan potensi putranya.

Saking jeniusnya, Sidis bahkan mampu berbicara dengan macam-macam bahasa dengan lancar saat usianya belum mencapai dua tahun. Lalu ketika usianya menginjak delapan tahun, Sidis bisa membaca lebih dari  50 bahasa.

Tak hanya bahasa, ia juga sangat berbakat dalam bidang matematika, sains, dan juga sejarah. Berbagai prestasi membanggakan itu membuat orang tuanya bertekad untuk memberikan pendidikan yang ketat.

Baca Juga: Lulus Sarjana di Usia 15 Tahun, Remaja Ini Jadi Wisudawan Termuda

Salah satunya yaitu memasukkan William ke Universitas Harvard ketika usianya baru menginjak 11 tahun. Ajaib, dirinya pun berhasil meraih gelar sarjana di bidang matematika pada usia 16 tahun, dan gelar master di bidang psikologi saat berusia 18 tahun.

Lalu setelah kuliah, kehidupan William sedikit berbeda. Dirinya lebih fokus tertarik untuk menulis dan belajar sendiri alih-alih mencari pekerjaan.

Sidis pun mulai menulis beberapa buku tentang mata pelajaran, mulai dari sains hingga politik dan filsafat. Namun sayangnya, itu semua tidak diterima dengan baik.

Orang tua dan temannya pun sempat khawatir karena William memilih untuk menyendiri. Mereka cemas jika nantinya kecerdasan Sidis akan terbuang sia-sia.

Sebaliknya, William pun puas akan kehidupannya. Sebab, ia menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk membaca dan menulis.

Menciptakan Bahasa Sendiri

-
Berbagai macam bahasa. (The Open University)

Kejeniusan William Sidis tidak berhenti sampai disitu saja. Ia pun tercatat sukses menciptakan bahasanya sendiri.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X