Ular piton terbesar yang berkeliaran di Florida, Amerika Serikat akhirnya berhasil ditangkap dari persembunyiannya di Everglades Barat.
Dikutip dari National Geographic, ular piton betina tersebut memiliki panjang sekitar 97 kg dan panjang sekitar 5,4 meter.
Meski ukurannya terbilang sangat besar jika dibandingkan dengan spesies lainnya, namun piton Burma sangat sulit ditemukan di rawa-rawa yang luas, hutan dan hutan subtropis Everglades sekitarnya.
Dalam upaya untuk mengurangi populasi invasif ini dengan menarik betina yang aktif secara reproduktif keluar dari persembunyiannya, pelacak piton di Conservancy of Southwest Florida menanamkan pelacak GPS di dalam ular.
Sejak tahun 1970, piton Burma yang invasif berhasil dikembangbiakkan dan memangsa banyak burung, mamalia, buaya hingga anjing peliharaan.
Baca juga: Ular Piton Raksasa Makan Sapi Hidup-hidup, Berujung Tewas karena Perut Meledak
"Ular sanca betina yang bereproduksi besar sangat penting untuk dihilangkan dari ekosistem ini, karena mereka secara tidak proporsional mampu menghasilkan banyak keturunan," kata Sarah Funck, ahli biologi dari Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida, kepada National Geographic.
Ukuran piton Burma sendiri lebih besar daripada daripada piton terbesar yang pernah ditemukan di negara tersebut.
Saat dilakukan penelitian lebih lanjut, tim peneliti melakukan nekroposi pada ular piton yang besar dan kuat. Di dalam tubuh ular piton tersebut, peneliti menemukan sebanyak 122 telur yang sudah matang usai dibuahi.
Kemudian, di saluran pencernaan ular ditemukan potongan-potongan bulu, gumpalan tulang dan sepotong kuku. Ini menjadi bukti bahwa makanan terakhir ular piton adalah seekor rusa.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa piton Burma memangsa sekitar 24 spesies mamalia, 47 spesies burung dan dua spesies reptil di negara bagian Florida.
