Lawar Gurita dan Cumi Khas Bali, Kuliner Lezat Bisa Disantap Semua Umat

- Rabu, 21 Juni 2023 | 10:02 WIB
Lawar gurita khas Bali. (Z Creators/Siti Munaroh)
Lawar gurita khas Bali. (Z Creators/Siti Munaroh)

Agar dapat disantap semua umat dan golongan, seorang pengusaha kuliner asal Bali, I Wayan Agus Dharmayasa (30) membuka gerai lawar Gurita dan Cumi di Warung D’Cok Jalan Gatot Subroto 1 Nomor 168 Tonja, Denpasar.

Biasanya di Bali, lawar berbahan dasar dari daging babi. Namun ditangan Agus kuliner ini dapat dibuat dari gurita dan cumi-cumi. Tentunya lawar gurita dan cumi ini menggunakan bumbu atau rempah-rempah khas Bali pada umumnya untuk membuat lawar. 

Selain lawar gurita dan cumi juga ada lawar plek (daging mentah), lawar sapi, lawar kambing dan juga olahan kakul (keong sawah).

“Ini awalnya coba-coba. Dulunya saat pandemi bingung mau jualan apa. Kemudian kebetulan coba lawar teman, rasanya enak, akhirnya tanya cara buatnya. Disarankan juga coba jual ini, dan saya akhirnya coba-coba resepnya,” kata, Agus. 

-
I Wayan Agus Dharmayasa, pembuat lawar gurita khas Bali. (Z Creators/Siti Munaroh)

Menurutnya lawar berbahan dasar daging babi sudah biasa. Dan memang sudah banyak juga yang menjual lawar gurita dan cumi ini. Namun setelah ia mencoba berjualan ini, ternyata cukup banyak masyarakat yang suka dan mencobanya. Walaupun warungnya berlokasi didalam Gang, banyak pembeli yang datang untuk mencoba lawar buatannya. 

“Antusias pembeli cukup bagus, jadi yang best seller itu cumi dan guritanya di sini. Dibilang tidak amis dan porsinya dibilang sesuai dengan harganya,” sambungnya. 

Dalam sehari ia bisa menghabiskan cumi dan gurita hingga 20 kilogram. Dan ia mengambil cumi dan gurita tersebut dari temannya seorang nelayan di Sanur. Menurutnya dengan berjualan lawar cumi dan gurita ini, membuat semua kalangan bisa menikmatinya. 

“Dulu saat warung buka tahun 2016, itu belum jual lawar. Saya jual iga bakar. Kemudian, ada anak SMP yang makan di sini bersama orang tuanya, kebetulan beragama Islam, baru dilihat menunya ada babi langsung pergi. Tidak enak. Jadi supaya sama-sama enak, saya coba menu tidak ada babinya,” paparnya. 

-
Lawar gurita khas Bali. (Z Creators/Siti Munaroh)

Buka setiap hari mulai Pukul 11.00 hingga 22.00 WITA, omzet kotor Warung D’Cok ini sentuh angka Rp4 juta per harinya. Promosinya ini ia lakukan melalui berbagai sosial media seperti Instagram, dan sosial media lainnya. 

Memasak lawar gurita dan cumi ini memang merupakan salah satu hobi Agus. Pria tamatan ISI Jurusan Karawitan ini mengatakan ketika ia tamat kuliah langsung membuka Warung D’Cok ini pada Tahun 2016 barulah pada Tahun 2021 ia mencoba menjual lawar gurita dan cumi ini. Selama mengolah lawar cumi dan gurita ini tak ada kendala yang ditemui. 

“Tidak sih, justru saya rasa lebih ribet mengolah lawar dengan daging babi. Kalau saya, begitu cumi datang, saya bersihkan, saya rebus, saya cuci lagi, sudah selesai. Kalau babi kan ada yang isi bumbu dulu supaya tidak amis. Kalau saran dari teman saya, untuk cuminya cukup cuci, rebus, kemudian cuci lagi. Amisnya hilang sendiri. Hanya di bumbu yang mungkin sedikit keras,” imbuhnya.

Menariknya lawar di Warung D’Cok ini menggunakan lada hijau sebagai garnishnya. Walaupun sebagai garnish, tentunya lada hijau ini dapat dikonsumsi dan rasanya cenderung seperti pedas merica.

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

X