Kapan COVID-19 akan Berakhir dan Manusia Bisa Hidup Normal? Ini Prediksi Peneliti

- Selasa, 22 Februari 2022 | 16:24 WIB
Penumpang berbaris di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York. (REUTERS/Jeenah Moon)
Penumpang berbaris di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York. (REUTERS/Jeenah Moon)

Sudah dua tahun lebih masyarakat di seluruh dunia berhadapan dengan pandemi COVID-19. Berbagai cara sudah dilakukan untuk menekan angka kematian akibat virus tersebut, termasuk dengan melakukan vaksinasi.

Di tengah pembatasan yang sudah dilonggarkan ini, banyak orang bertanya-tanya, kapan pandemi COVID-19 akan berakhir dan manusia dapat kembali hidup normal?

Seorang peneliti sekaligus asisten direktur Center for the History of Medicine di University of Michigan, J Alexander Navarro mengatakan, secara sosial pandemi COVID-19 sebenarnya sudah berakhir. Namun, secara epidemiologis belum.

Baca juga: Beda dengan Indonesia, di Inggris Orang yang Positif COVID-19 Tak Wajib Isolasi Diri

"Secara epidemiologis, kami tidak tahu. Mungkin dalam satu atau dua bulan lagi - jika tidak ada varian kekhawatiran lain yang muncul. Secara sosial saya pikir kita sudah berada pada titik di mana pandemi telah berakhir. Kami melihat orang-orang tetap melanjutkan hidup mereka seperti biasa," kata Alexander, dikutip dari Voice of America, Selasa (22/2/2022).

Profesor bilogi molekuler dan perkembangan di University of Colorado Boulder mengatakan, vaksinasi sangat membantu mengatasi pandemi COVID-19.

"Berkat vaksinasi, mereka yang terpapar di gelombang COVID-19 kali ini sudah kebal virus," ujar Sawyer.

Para ahli juga memperkirakan bahwa lebih dari 70% orang di Amerika Serikat yang sudah divaksinasi sudah dinyatakan pulih dari COVID-19.

Ahli lainnya mengungkapkan bahwa COVID-19 mungkin saja tidak akan pernah benar-benar hilang. Namun, Navarro meyakini meyakini bahwa varian yang muncul di masa depan diprediksi tidak akan separah sebelumnya dan tetap akan tekontrol.

"Saya pikir secara sosial, kebanyakan orang condong ke arah berakhirnya pandemi ini. Padahal secara epidemiologi belum," kata Navarro.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X