Kelompok Ini Tinggi Risiko Alami Gangguan Ginjal, Kamu Termasuk?

- Minggu, 12 Maret 2023 | 13:55 WIB
Ilustrasi orang sakit. (Freepik)
Ilustrasi orang sakit. (Freepik)

Penyakit ginjal umumnya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2018, empat dari 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan ginjal.

"Apabila ginjal tidak dijaga, akan terjadi penurunan fungsi yang pada akhirnya fungsi ginjal bekerja minimal atau gagal ginjal. Gagal ginjal ini, bisa berujung pada mortalitas atau kematian," jelas dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH dalam media briefing Kalbe Farma, ditulis Minggu (12/3/2023).

Menurut dr Pringgo, siapapun bisa terkena gangguan ginjal apabila fungsi ginjal tidak dirawat dengan baik. Namun, ada sejumlah faktor yang menjadi risiko orang terkena gangguan ginjal.

Baca juga: Kemenkes Ungkap 12 Provinsi dengan Kasus Ginjal Kronis Tertinggi, Termasuk Jakarta

-
Ilustrasi orang mengalami gagal ginjal. (Freepik/mdjaff)

Lantas, siapa saja kelompok yang termasuk dalam risiko tinggi alami gangguan ginjal?

Menurut dr Pringgo, data Riskesdas penyebab gagal ginjal nomor satu di Indonesia adalah penderita diabetes. Kemudian diikuti dengan pengidap hipertensi dan peradangan ginjal.

"Orang yang paling berisiko itu memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal," ungkap dr Pringgo.

Kemudian, kelompok lain yang berisiko tinggi mengalami gangguan ginal seperti orang yang memiliki pola makan buruk, kurang berolahraga, merokok, hingga mengonsumsi alkohol berlebih.

Baca juga: Kisah Wanita yang Rela Donorkan Ginjalnya Demi Sang Ayah: Netizen Nangis Berjamaah

"Tanda-tanda fungsi ginjal menurun bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Tapi biasanya kalau sudah parah itu ada gejala seperti produksi urin turun, pembengkakan di kaki, tangan, atau wajah, atau kelelahan," beber dr Pringgo.

Selain itu, ada pula yang merasakan gejala seperti mual atau muntah, kesulitan tidur, kehilangan nafsu makan, kulit gatal, hingga tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, dr Pringgo mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Disarankan untuk melakukan medical check-up pada fungsi ginjal sejak usia SMA.

"Harusnya (cek lab) dimulai saat kuliah kalau bisa sudah sejak SMA melakukan pemeriksaan sederhana seperti medical check-up. Kalau periksa ginjal itu bisa melalui urine atau darah dengan metode cek kreatinin," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Penyebab Utama yang Membuat Anda Merasa Hampa

Kamis, 16 Mei 2024 | 19:51 WIB
X