Jangan Lalai Bun, Ini Pentingnya Imunisasi Booster Buat Anak!

- Jumat, 5 Mei 2023 | 10:06 WIB
Imunisasi menjadi investasi penting bagi masa depan anak, agar tidak terjangkit penyakit berat dan menular.(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Imunisasi menjadi investasi penting bagi masa depan anak, agar tidak terjangkit penyakit berat dan menular.(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Anak di atas usia satu tahun harus melengkapi imunisasi penguat atau imunisasi booster, agar tidak terkena penyakit menular seperti TBC, polio, difteri hingga tetanus ataupun rubella. Imunisasi menjadi investasi penting bagi masa depan anak, agar tidak terjangkit penyakit berat dan menular.

"Jadi kita tidak lagi berbicara di bawah satu tahun harus lengkap, tetapi juga ada namanya imunisasi booster. Penguatan yang setelah satu tahun juga harus dilengkapi, kalau misalnya terlambat Itu harus dilakukan," kata dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropik, dr Raihan, dikutip dari Antara, Jumat (5/5/2023).

Dokter dari RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh itu mengatakan, pada kelompok anak yang tidak sakit namun tidak diimunisasi, akan tertular penyakit dalam waktu cepat, karena tidak memiliki imunitas. Jika kejadian serupa terjadi pada banyak anak, ada kemungkinan hal ini menjadi wabah.

Baca Juga: Dear Orangtua, Sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap Jadi Syarat Anak Masuk Sekolah

Raihan mengatakan salah satu penyakit menular yang mengintai anak adalah tuberkulosis atau TBC. Tuberkulosis tidak hanya terjadi pada batuk, bahkan bisa menyerang organ lain seperti sendi atau tulang belakang. Penularan juga sering kali terjadi di dalam rumah dari orang dewasa kepada anak, sehingga anak perlu diberi perlindungan dengan imunisasi BCG.

"Jadi kita jangan hanya berpikir bahwa Anak tersebut ancamannya di luar rumah, bahkan orang-orang terdekat yang dicintainya di dalam rumah bisa menjadi sumber penularan kepada anak, sehingga perlu dilindungi dengan imunisasi yang kita sebut dengan imunisasi BCG," ucap Raihan.

Selain itu, TB juga bisa terjadi di usus yang menyebabkan usus menjadi lengket dan bisa bocor. Komplikasi yang lebih berat adalah TB bisa menyerang selaput otak dan membuat anak mengalami kemunduran kepintaran, yang tidak bisa kembali seperti sedia kala.

Selain tuberkulosis, hepatitis B juga menjadi perhatian, khususnya pada anak baru lahir. Anak yang terinfeksi hepatitis B akan mengalami kanker hati pada 10 sampai 20 tahun kemudian.

Baca Juga: Mengintip Laboratorium Genomik yang Bisa Mendeteksi Lebih dari 100 Jenis Tes Kesehatan

"Karena banyak sekali kematiannya dan 80-99 persen tidak ada gejala, inilah kenapa sebabnya ada program dalam 24 jam pertama setelah kelahiran harus diberikan hepatitis B," kata dokter yang menempuh pendidikan doktor di Universitas Padjajaran Bandung itu.

Di samping itu, penyakit menular lainnya yang dapat menjangkiti anak yang tidak melakukan imunisasi adalah polio. Ada juga penyakit difteri, campak dengan komplikasi serius hingga rubella dan tetanus yang dapat menyebabkan patah tulang atau fraktur.

Dia juga mengingatkan bahwa imunisasi merupakan investasi masa depan anak dan melengkapi imunisasi sesuai dengan jadwal dan jumlah dosis yang diberikan dapat memberikan kekebalan yang optimal kepada anak sehingga anak dan keluarga terlindungi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Terkini

X