Tukang Urut Dipercaya 'Sakti' Bisa Sembuhkan Cedera, Aman atau Berbahaya?

- Jumat, 24 Februari 2023 | 13:30 WIB
Ilustrasi tangan diurut (freepik)
Ilustrasi tangan diurut (freepik)

Ketika cedera seperti terkilir atau keseleo, sebagian masyarakat Indonesia akan pergi ke tukang urut. Banyak yang beranggapan urut bisa mempercepat proses penyembuhan.

Tapi sebenarnya, aman enggak sih melakukan pijat atau urut ketika mengalami cedera?

Spesialis bedah ortopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, dr Astuti Pitarini mengatakan, saat mengalami cedera tidak dianjurkan untuk diurut.

Baca juga: Neymar Alami Cedera Robek Ligamen, Butuh Waktu Berapa Lama untuk Sembuh?

Pasalnya, kesalahan penanganan ketika cedera bisa memberikan dampak yang tidak diinginkan.

Berkaca pada pengalaman dokter Astuti, sejumlah pasien mengalami kondisi lebih parah pada tulangnya usai melakukan pemijatan pasca cedera.

"Risiko pijat yang sering saya temukan, pasien cedera berat, jadi patah tulang dan diurut. Kadang dikasih obat herbal untuk ditutupi, datang ke dokter biasanya (kulit) udah melepuh kena obat herbal, pembuluh darah sudah kebiruan, patah tulang juga sudah geser," jelas dr Astuti dalam media briefing, Jumat (24/2/2023).

-
llustrasi tangan terkilir (Freepik/stockking)

Melakukan urut sembarangan tanpa indikasi medis bisa berdampak pada masalah kulit, otot hingga tulang. Terlebih, minyak yang digunakan untuk memijat belum tentu aman bagi kulit yang mengalami luka terbuka.

"Tidak dianjurkan untuk diurut, pakai balsam, dibungkus herbal, minyak-minyak, atau kompres panas," tegasnya.

Baca juga: 4 Tips Pilih Sepatu Wanita, Kaki Nyaman Gak Bikin Cedera

Terkait penanganan pertama saat cedera, memakai metode PRICE. Yakni Protection (proteksi luka), Rest (istirahatkan area cedera), Ice (beri kompres dingin, Compression (beri sedikit tekanan), dan Elevation (area cedera diangkat sedikit lebih tinggi agar peredaran darah lancar).

"Cedera akut langsung PRICE. Istirahat dan kompres dingin," terangnya.

Jika merasakan nyeri, diperbolehkan mengonsumsi Paracetamol dengan dosis minimal. Apabila nyeri tak kunjung hilang, diimbau untuk segera berkonsultasi ke dokter.

"Kalau sakit banget, minum obat parasetamol. Kalau parasetamol sudah dosis maksimal, masih nyeri banget, di kaki timbul kebiruan, segera ke dokter. Kalau bengkak nggak besar, minum parasetamol, sembuh, nggak usah ke dokter," bebernya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X