Polusi Udara Ditemukan di Paru-paru dan Otak Bayi yang Belum Lahir, Kok Bisa?

- Jumat, 7 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi ibu hamil. (FREEPIK/rawpixel.com)
Ilustrasi ibu hamil. (FREEPIK/rawpixel.com)

Sebuah penelitian baru menemukan bayi yang belum lahir memiliki partikel polusi udara di paru-paru dan otak.

Nanopartikel polutan yang disebut karbon hitam yang berasal dari mesin gas dan diesel, dapat masuk ke organ janin yang belum lahir.

Dilansir The Sun, para peneliti dari University of Aberdeen, Inggris, dan Hasselt University, Belgia mengatakan hasil dari penelitian mereka sangat mengkhawatirkan karena partikel karbon hitam ditemukan di otak janin.

Baca juga: Studi Menyebutkan Polusi Udara Setara Dengan 150 Batang Rokok

"Ini berarti bahwa nanopartikel mungkin berinteraksi langsung dengan sistem kontrol di dalam organ dan sel janin manusia," kata salah satu pemimpin studi Profesor Paul Fowler dari Universitas Aberdeen.

Bayi baru lahir dan plasenta terpapar polusi udara seperti ibunya, dan partikel nano melewati plasenta ke janin pada awal trimester pertama. Dari sana, polutan menyerang organ anak, seperti otak, hati, dan paru-parunya.

"Kami tahu bahwa paparan polusi udara selama kehamilan dan masa bayi telah dikaitkan dengan kelahiran mati, kelahiran prematur, bayi dengan berat badan rendah dan perkembangan otak yang terganggu," kata Profesor Tim Nawrot kepada SWNS.

Dia menjelaskan bahwa jumlah partikel karbon hitam yang masuk ke ibu diteruskan secara  proporsional ke plasenta dan bayi.

Baca juga: Ini Dampak Buruk Polusi Udara saat Pandemi Covid-19, Bisa Sebabkan Stunting

Karena itu, dia menyarankan untuk mengatur kualitas udara selama kehamilan untuk melindungi tahap perkembangan manusia.

Dilansir New York Post, Profesor Paul Fowler menambah bahwa mereka khawatir nanopartikel dapat mempengaruhi perkembangan janin di dalam rahim.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X