Menkes Sebut Penanganan Pandemi yang Baik Bisa Cegah Indonesia Hadapi Gelombang COVID-19

- Kamis, 5 Januari 2023 | 21:29 WIB
Petugas Kesehatan sedang melakukan vaksinasi COVID-19 kepada seorang warga. (ANTARA/Dian Hadiyatna)
Petugas Kesehatan sedang melakukan vaksinasi COVID-19 kepada seorang warga. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, penanganan pandemi yang baik dan terkendali, bisa mencegah Indonesia menghadapi gelombang baru kasus positif COVID-19.

“Mudah-mudahan Indonesia jadi jauh lebih sehat dari sebelumnya,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers Kinerja 2022 dan Program Kerja 2023 Kemenkes secara daring, Kamis (5/1/2023).

Menteri Budi mengatakan, adanya percepatan vaksinasi berhasil menurunkan secara drastis kasus COVID-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Kasus COVID-19 Hari Ini Bertambah 535 Kasus, Jakarta Masih Jadi Penyumbang Terbanyak

Hal itu kata Budi menunjukkan bahwa program vaksinasi yang digencarkan pemerintah cukup efektif.

Meski sempat mengalami dua gelombang COVID-19, yakni Delta pada bulan Juni-Juli 2021 dan Omicron di bulan Juni-Juli 2022, Indonesia berhasil melewati lonjakan kasus baru setelahnya baik dari sisi kasus, hospitalisasi maupun yang meninggal.

-
Petugas Kesehatan sedang memvaksinasi seorang lansia di Bandarlampung. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Vaksinasi di Indonesia bahkan menurut data KPCPEN pada 4 Januari 2023 hingga pukul 11.25 WIB, dinyatakan sudah masuk peringkat lima besar dunia yakni berada di bawah China, India, Amerika Serikat, dan Brazil.

“Pada tahun 2022 Indonesia telah memberikan sekitar 450 juta dosis vaksin yang disuntikkan ke 204 juta orang dari target populasi sekitar 234 juta orang,” ujar Menkes Budi.

Pada angka reproduksi (Rt) per 25 Desember 2022 di Indonesia juga sudah 0,78 atau di bawah 1. Artinya jika ada satu orang tertular, maka kemungkinan untuk menularkan ke orang lain tidak mencapai satu orang.

Baca juga: Kabar Gembira! Menkes Sebut Vaksin COVID-19 untuk Anak 6 Bulan-11 Tahun Gratis

Sementara untuk mengidentifikasi secara rutin dan diketahui pola penyebaran virus, Menkes Budi melaporkan bahwa jumlah laboratorium dan kemampuan identifikasi varian baru di Indonesia telah berkembang pesat.

Dengan rincian hingga Desember 2022, jumlah laboratorium yang sebelumnya hanya ada 16 kini naik menjadi 41 laboratorium di seluruh Indonesia dengan 56 jenis alat.

“Kita sudah berhasil meningkatkan secara drastis kapasitas sekuensing kita yang tadinya cuma 140 dalam sembilan bulan, menjadi di atas 5.000 ribu dalam waktu sebulan,” kata Menkes.

Lebih lanjut kata Budi, belajar dari pengalaman varian Delta yang kehabisan oksigen, pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk segera mengatasi kekurangan oksigen tersebut dengan mendatangkan oksigen dari luar negeri.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X