Dokter Ungkap Kemungkinan HPV Sembuh Sendiri dengan Bantuan Imunitas, Tapi...

- Selasa, 11 April 2023 | 20:15 WIB
Ilustrasi wanita konsultasi terkait HPV (freepik)
Ilustrasi wanita konsultasi terkait HPV (freepik)

Dokter obstetri dan ginekologi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia dr. Andry, Sp.O.G, FMIGS, FEGRF mengatakan, infeksi human papillomavirus (HPV) bisa sembuh sendiri.

Namun, kemungkinan terjadi infeksi menetap lebar besar terjadi pada wanita berusia di atas 30 tahun.

"Infeksi virus ini tidak memiliki pengobatan anti-virus spesifik, dapat sembuh sendiri dengan bantuan imunitas tubuh," kata Andry dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2023).

Andry menjelaskan, tidak ada pengobatan antivirus spesifik untuk menangani infeksi HPV. Sebagian besar infeksi pun tidak bergejala. Tapi, ada infeksi yang menimbulkan gejala berupa kutil pada alat kelamin atau bagian tubuh lain.

Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Dinkes DKI Jakarta Minta Wanita Lengkapi Imunisasi HPV

Infeksi awal HPV pun bisa berlangsung tanpa gejala. Oleh sebab itu, Andry menilai penting dilakukan pencegahan. Salah satunya dengan melakukan vaksinasi terhadap infeksi HPV.

-
Ilustrasi kanker serviks (freepik)

Vaksinasi atau pemberian antigen ke dalam tubuh individu akan menginduksi terbentuknya antibodi atau kekebalan terhadap infeksi alamiah dari HPV. Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV penyebab kanker berkembang menjadi kanker serviks invasif.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan dosis vaksinasi HPV pada anak perempuan berusia sembilan hingga 14 tahun sebanyak dua dosis, sementara pada wanita berusia di atas 18 tahun diberikan tiga dosis.

Vaksin HPV biasanya diterima dengan baik oleh para penerimanya. Reaksi yang paling sering terjadi setelah vaksinasi berhubungan dengan tempat penyuntikan seperti nyeri, bengkak dan kemerahan yang sifatnya sementara.

"Antibodi atau kekebalan yang ditimbulkan dari vaksinasi HPV memberikan perlindungan jangka panjang dan berlangsung lama," tutur Andry, yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Baca juga: Demi Tekan Kematian Kanker Serviks, Pemerintah Akan Perluas Cakupan vaksin HPV

Berbicara manfaat, vaksin HPV bisa bermanfaat maksimal pada seseorang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, ini bukan berarti vaksin tak bermanfaat bagi perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual.

"Vaksin ini juga bermanfaat karena belum tentu seseorang tersebut pernah terpapar oleh virus HPV dengan strain (jenis) yang dapat dicegah oleh vaksin," kata Andry.

Bagi mereka yang aktif secara seksual dan telah menerima vaksin, Andry menyarankan mereka agar melakukan skrining atau deteksi dini rutin karena 30 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh jenis  HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Penyebab Utama yang Membuat Anda Merasa Hampa

Kamis, 16 Mei 2024 | 19:51 WIB
X