Setelah dua tahun vakum akibat pandemi, Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar festival kupatan tanjung kodok. Acara ini dijadikan sebagai ajang pelestarian tradisi serta unjuk potensi wisata yang ada di Kabupaten Lamongan.
Pawai gunungan ketupat ini diikuti 17 desa se-Kecamatan Paciran. Masing-masing desa menyajikan beragam masakan dan jenis ketupat. Diarak dari Terminal Paciran menuju WBL.
Baca Juga: Martabak Goyang Kebumen, Makanan Khas Jateng yang Dibuat dengan Cara Unik
Ragam gunungan dan jenis ketupat ini dilombakan. Tentu, masing-masing desa adu kreatif. Dan, jangan heran jika kreativitas itu memunculkan berbagai nama-nama ketupat aneh.
"Festival kupatan tanjung kodok merupakan bagian dari peninggalan budaya dari leluhur kita, yang mana diselenggarakan pada 7 Syawal. Filosofi dari kupat ialah "ngaku lepat" (mengaku salah) karena manusia tempatnya salah, sehingga harus saling memaafkan dan guyub rukun. Tanpa mengurangi nilai budaya yang terkandung di dalamnya, Pemkab Lamongan juga selalu menghadirkan ragam inovasi dan kreasi agar menarik pada ketupat agar menarik dimata generasi muda," tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Effendi dalam sambutanya.
Pawai gunungan ketupat di Pelabuhan ASDP Paciran. Diikuti oleh 17 kontingen dari masing-masing desa yang ada di Kecamatan Paciran, pawai tersebut menuju ke halaman WBL diiringi dengan kesenian pantura diantaranya, Jaran Jenggo, Tongklek, dan Terbang Jidor.
Baca Juga: Ribuan Warga Suku Baduy Turun Gunung Ikuti Tradisi Seba Baduy 2023
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah bahwa digelarnya festival kupatan tanjung kodok merupakan kolaborasi antara potensi dan kesenian untuk pelestarian budaya serta menarik pengunjung wisatawan ke Lamongan.
"Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara potensi dan kesenian yang kami miliki. Jadi selain bertujuan melestarikan tradisi budaya juga ditujukan sebagai pemantik wisatawan," pungkas Rubikah.
Artikel Menarik Lainnya:
- Mengenal Tradisi Grebeg Syawalan di Klaten: Ribuan Warga Berebut Ketupat Pasca Lebaran
- Larung Sesaji Kepala Kerbau, sebagai Ungkapan Nelayan Agar Tangkapan Ikan Melimpah
- Melihat Seni Merajut Renda yang Jadi Warisan Budaya di Kota Bruges Sejak Abad 16
- Upacara Muksa, Sejarah di Balik Keindahan Pantai Ngobaran Gunung Kidul
- Makna Bada Kupat, Tradisi Masyarakat Jawa Sepekan Usai Hari Raya Idul Fitri
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.