Singkawang merupakan kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, berjarak sekitar 150 km arah utara kota Pontianak yang bisa ditempuh dengan 3 jam kendaraan darat.
Menurut sejarah, keberadaan Kota Singkawang berasal dari eksistensi warga Tionghoa di masa lalu.
Menurut keyakinan suku Hakka, penamaan Kota Singkawang berasal dari kata “San Kew Jong” yang berarti kota yang terletak di antara laut, muara, gunung dan sungai.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena faktanya Kota Singkawang berbatasan langsung dengan Laut Natuna, Gunung Roban, Gunung Pasi, Gunung Raya, Gunung Poteng dan Gunung Sakkok.
Baca Juga: Fakta Penemuan Sosok Misterius di Singkawang, Kepala Pocong Bertubuh Monyet
Selain memiliki keindahan alam yang luar biasa, Singkawang juga mendapatkan beberapa julukan yang unik seperti Kota Amoy, Kota Seribu Kelenteng, sampai Hongkong Van Borneo.
Kota Singkawang memiliki luas 504 km² dan memiliki populasi 237 ribu jiwa sesuai dengan sensus penduduk tahun 2021.
Singkawang merupakan Kawasan Pecinan terbesar di Indonesia dengan mayoritas penduduknya keturunan Tionghoa Hakka dan Tionghoa Tio Ciu, selebihnya adalah orang Melayu Singkawang atau Suku Sambas, Dayak, Jawa dan suku lainya.
Itulah mengapa tidak heran jika Singkawang mendapat julukan “Kota Amoy”. Masyarakat Tionghoa menggunakan istilah atau panggilan “Amoy” untuk perempuan atau anak gadis, walaupun secara harfiah kata “Amoy” miliki arti ‘Adik Perempuan”.
Selain itu, Kota Singkawang juga mendapatkan julukan sebagai “Kota Seribu Kelenteng”. Hal ini bukan tanpa alasan, jika berkunjung ke Singkawang, kamu akan dengan mudah menemukan Kelenteng disetiap sudut kota.
Baca Juga: Mengenal Pawai Tatung, Tradisi Ekstrem di Singkawang yang Ikonik
Selain itu, pada tahun 2014 tercatat Singkawang memiliki 704 bangunan kelenteng, vihara dan cetiya. Hal ini karena mayoritas penduduknya beragama Buddha dan Konghucu.
Selain itu, Kota Singkawang mendapatkan peringkat pertama sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia tahun 2018 oleh Setara Institute.
Penghargaan ini layak diberikan karena kehidupan masyarakatnya yang majemuk namun tetap harmonis. Jadi bagaimana? Tertarik berkunjung ke Kota Singkawang, tidak?