Di salah satu daerah Minangkabau yaitu Muara Labuh ada adat yang menjalankan suatu tradisi saat hari kematian. Tradisi tersebut adalah membawa bawaan yang nantinya diberikan kepada keluarga yang sedang berduka.
Bukan diberikan kepada sembarang orang, tapi bawaan ini hanya dibawa dan untuk orang tertentu saja, seperti hubungan besan, hubungan mertua dan menantu, dan hubungan induak bako dan anak pisang (hubungan kerabat antara seorang anak dengan saudara perempuan dari bapaknya).
Lantas, apa saja yang harus dibawa? Berikut 5 hal yang harus dibawa saat menjalani tradisi hari kematian di daerah Muara Labuh. Simak di bawah ini ya!
- Pertama adalah kain kafan, kapas, dan sabun yang diletakkan di atas baki yang dialas dengan kain.
- Kedua adalah berbagai jenis bunga seperti bunga mawar, bunga melati, daun pandan yang diiris, dan bunga kenanga yang diletakkan di atas piring kemudian juga diletakkan di atas baki yang dialaskan dengan kain.
- Ketiga, ada gelas dan piring yang nantinya akan diberikan untuk orang-orang yang ikut melaksanakan prosesi memandikan mayat.
- Keempat, membawa beras sebanyak 1 liter yang dimasukkan ke dalam tempat dan di bungkus dengan kain.
- Kelima, ada beberapa hal yang diletakkan di atas tempat yang bernama ‘dulang’ yaitu 20 lidi yang dipotong kecil untuk membersihkan kuku tangan dan kaki jenazah. Lalu 20 cotton bud, kapur barus yang masing-masingnya diletakkan di dalam gelas kecil, dan air yang berasal dari batang pohon ‘kamilu’ yang direndam dengan air panas. Kemudian airnya dimasukkan ke dalam plastik dan dimasukkan lagi ke sebuah tempat.
Artikel menarik lainnya:
- 5 Macam Gulai Khas Minang yang Selalu Bikin Orang Ketagihan, Ada yang Pakai Belut!
- Resep Singgang Ayam, Kuliner Lezat yang Wajib Ada saat Acara Pernikahan di Minangkabau
- Resep Langkitang Cucuik, Kuliner Khas Minangkabau yang Dimakan dengan Cara Disedot
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
