Wanita asal Inggris akhirnya mengembalikan sebuah buku yang ia pinjam selama 56 tahun. Iya, kamu gak salah baca, 56 tahun!
Dia adalah Lesley Harrison yang kini sudah berusia 70 tahun. Lesley diketahui meminjam buku berjudul 'Ich Lerne Deutsch' di Sekolah Tata Bahasa Whitley Bay pada tahun 1966.
Baca Juga: Kisah Pelakor yang Bantai Istri Sah Selingkuhannya Pakai Kapak, Kok Bebas dari Hukuman?
Alasan utama mengapa Lesley mengembalikan buku tersebut setelah 56 tahun meminjamnya adalah karena pihak terkait telah menghapuskan denda keterlambatan dan menawarkan hadiah untuk buku yang paling terlambat dikembalikan di Tyneside Utara.
Jika denda keterlambatan masih berlaku, maka bisa saja Lesley harus mengeluarkan uang lebih dari Rp32 juta untuk membayar denda tersebut. Lesley sendiri meminjam buku 'Ich Lerne Deutsch' saat usianya menginjak 14 tahun.
"Saya tahu saya tidak mengembalikan buku itu dan ketika saya pindah dari rumah orang tua saya, saya pikir saya tidak akan mampu membayar denda, jadi buku itu tetap berada di laci. Kami sering berpindah-pindah dan itu (buku) selalu ada bersamaku." cerita Lesley Harrison, dilansir sari NDTV.
Meski sudah 56 tahun bersamanya, namun buku tersebut Lesley rawat dengan baik, sehingga tampilannya masih bagus dan layak baca. Ia pun sudah memperkirakan bahwa petugas perpustakaan akan kaget jika ia mengembalikan buku itu.
"Ketika saya mendengar tentang amnesti, saya berpikir 'Saya yakin saya punya buku tua tergeletak di suatu tempat,' dan saya tahu staf perpustakaan terkejut dan geli ketika saya membawanya masuk. Namun kondisinya masih bagus. Saya merawat buku-buku saya," sambungnya.
Baca Juga: Cara Download Buku Gratis di Google Books, Mudah dan Cepat
Pihak perpustakaan, Sandra Graham menjelaskan bahwa penghapusan denda keterlambatan dan mengadakan sayembara tentang buku terlama yang paling lama dikembalikan hanya untuk senang-senang saja.
"Hanya untuk bersenang-senang, kami melakukan perhitungan kasar tentang biaya keterlambatan yang dapat ditimbulkan oleh buku yang telah lewat waktu 56 tahun dan harganya akan mencapai lebih dari 2.000 Euro (Rp32 juta)." kata Sandra.
