Ramadan identik dengan takjil atau kudapan untuk berbuka puasa. Jelang waktu berbuka puasa biasanya ramai pedagang yang menjual takjil di pinggir-pinggir jalan, mulai dari kolak, bubur sumsum, aneka gorengan hingga aneka kue. Masyarakat pun berbondong-bondong berburu takjil untuk menu pembuka berbuka puasa.
Z Creators Susi Fatimah yang sedang merantau di Amerika Serikat mengaku rindu momen berburu takjil saat Ramadan. Biasanya jelang berbuka puasa, ia dan beberapa teman kantornya berburu takjil di sekitar Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat.
Di sana banyak sekali pedagang yang menjual aneka takjil. Lapar mata, ia bisa memborong hingga lima menu takjil untuk berbuka puasa seperti kolak, aneka gorengan dan kue-kue manis.
Namun sejak merantau ke Amerika, ia tak menemukan momen berburu takjil di pedagang-pedagang pinggir jalan. Sebab di Amerika tidak ada tradisi berburu takjil seperti di Indonesia.
Susi pun harus membuat takjil sendiri untuk menu berbuka puasa keluarganya. Namun demikian, Susi tetap bisa berburu takjil saat Ramadan yaitu saat momen buka puasa bersama dengan para diaspora di Amerika.
Setiap weekend, kata Susi, selalu ada momen buka puasa bersama dengan para diaspora yang lokasinya bergantian dari satu rumah ke rumah lainnya. Pekan ketiga ini, buka puasa bersama digelar di rumah pasangan diaspora Indonesia, Ida Maftuhah dan Hariadi di daerah Manassas, Virginia (1 jam dari Washington DC).
Menu berbuka puasa dipenuhi dengan hidangan-hidangan khas Indonesia, tak terkecuali menu takjilnya. Takjil aneka kue seperti wajik, kue lapis, lemper, kue bolu, tersaji di meja.
Aneka gorengan pun jadi takjil favorit para diaspora dan mahasiswa saat berbuka puasa, seperti bakwan, tahu isi, pastel, singkong goreng, martabak telur, pisang molen, hingga onde onde. Es buah juga jadi menu favorit penghilang dahaga.
Tak hanya takjil, menu utama berbuka puasa pun juga aneka makanan Indonesia seperti sate ayam, ayam goreng, ikan bakar hingga soto Betawi.
"Saking banyaknya menu takjil, sampai bingung mau makan yang mana. Akhirnya icip satu per satu biar lidah merasakan nostalgia makanan Indonesia," tutur Susi.
Ia mengaku senang bisa ikut buka puasa bersama dengan para diaspora yang tak lain saudara se-Tanah Air. Baginya momen berkumpul ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan di tanah rantau. Dengan begitu, enggak ada lagi cerita home sick saat merantau.
Artikel menarik lainnya:
- Nyobain Mie Ayam Indonesia di Amerika, Seporsi Hampir Rp200 Ribu Harus Rela Antre Sejam!
- Tak Disangka, Tembakau Klaten Ternyata Jadi Bahan Baku Cerutu di Uni Eropa dan Amerika
- Usai Viral, TKW Ponorogo Bergaji Rp60 Juta Diserbu Netizen, Minta Tips Kerja di Amerika!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
