Sempat Dikira Kandang Bebek, Ternyata Dihuni Lansia yang 13 Tahun Hidup Sebatang Kara

- Sabtu, 10 September 2022 | 11:30 WIB
Gubug reyot tempat tinggal lansia sebatang kara (Z Creators/Asri Mursyid)
Gubug reyot tempat tinggal lansia sebatang kara (Z Creators/Asri Mursyid)

Kondisi tempat tinggal milik Tarima (70) sungguh memperihatinkan. Terhimpit di antara rumah warga, tempat tinggal Tarima sangat mungil, luasnya hanya sekitar 2x2 meter. Biar hujan enggak masuk, Tarima menggunakan seng berlapis terpal sebagai atapnya. Untuk penyangga, ia memanfaatkan tiang dari beberapa bahan seperti bambu hingga kayu. arima menggunakan kain bekas sebagai dinding bangunan huniannya.

Bagian dalam huniannya lebih mengenaskan lagi. Seperti tidak terawat.

-
"Rumah" milik Tarima yang hidup sebatang kara (Z Creators/Asri Mursyid)

Tarima, warga Jalan Andi Mangkau, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan ini mengaku sudah 13 tahun tinggal di gubuk reyotnya, seorang diri.

Bahkan warga sekitar sempat mengira gubuk reyot itu adalah kandang bebek.

-
Warga mendatangi gubug milik Tarima (Z Creators/Asri Mursyid)

Pria kelahiran Wajo 1949 silam itu bekerja sebagai tukang pijat. Tarima mengaku terhimpit secara ekonomi. Bahkan kata dia, kadang enggak makan kalau enggak ada panggilan untuk memijat.

"Jika ada rejeki saya membeli makan namun jika tidak, saya harus menahan lapar. Tetangga kadang yang bantu kasih makan," kata Tarima kepada Tim Z Creators, Asri Mursyid, Jumat (9/9/2022).

-
Tarima bekerja sebagai tukang pijat (Z Creators/Asri Mursyid)

Kondisi fisik Tarima sudah tampak menua. Terlebih lagi, belum lama ini ia menderita penyakit. Dia hanya bisa pasrah sebab tak bisa efektif bekerja.

“Saya baru sakit, belum sembuh sekali ini. Untuk pijat kadang-kadang, kalau ada panggilan saya naik sepeda, tapi sekarang saya hanya jalan kaki karena sudah tidak kuat naik sepeda," kata Tarima. 

Ahyar, salah seorang warga setempat berharap ada  dermawan yang bisa membantu kakek Tarima.

“Awalnya saya kira kandang bebek, tapi setelah saya cek ternyata ada orang, sangat memprihatinkan,” katanya.

Terkait hal itu, Dinas Sosial Pemkab Sidrap bakal mengirim timnya untuk melakukan asesmen. 

“Tim akan melakukan asesmen dan sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat,” ujar Sekretaris Dinsos Sidrap, Nurhidayah.

Tarima sendiri mengaku baru satu kali mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu dari pemerintah. 

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X