Partai NasDem mengusulkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold di angka 7 persen. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memandang perlu adanya penyederhanaan kembali partai politik di parlemen, oleh sebab itu menurut dia ambang batas parlemen sebesar 7 persen.
"Itu kenapa NasDem berupaya sepenuhnya melalui proses penyederhanaan kembali parpol dengan meningkatkan elektoral. Parliamentary trhreshold ini NasDem mengusulkan 7 persen, itu bukan hanya pemilu sekarang pak 2019, 2014," kata Paloh dalam dialog kebangsaan oleh CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021).
Paloh menjelaskan alasan mengapa ingin ambang batas parlemen berada di angka 7 persen lantaran tidak ingin legislator hanya mementingkan kebutuhan partai mereka sendiri. Namun yang paling penting sejatinya adalah partai memikirkan kepentingan bangsa dan negara.
"Kita tidak mau pak, partai hanya untuk kepentingan partai. Bagi NasDem bukan itu, partai untuk kepentingan bangsa. Itu jauh lebih mulai," tegasnya.
Paloh mengaku sudah menerima risiko dan tak masalah jika ambang batas parlemen di angka 7 persen kemudian NasDem tak memenuhi syarat tersebut.
BACA JUGA: Cari Bukti Kasus Penistaan Agama Muhammad Kece, Bareskrim Gandeng Kominfo
"Yang dipikirkan oleh partai NasDem adalah kepentingan nasionalnya yang diprioritaskan. Jangan-jangan enggak tujuh persen kalau disetujuin belum tentu NasDem masuk. Tapi itu lah tekad dan semangat, lebih bagus NasDem kalah, tidak masuk di parlemen, tapi Indonesianya lebih hebat," bebernya.
"Kita harus mengupayakan penyederhanaan ke partai politik, sistem multipartai kita pertama selected partai, kita sudah pernah hanya tiga parpol hasil dari fusi partai-partai," tambah Paloh.
