Pimpinan DPR Diduga Terlibat Kasus Wali Kota Tanjungbalai, Nyali Ketua KPK Dipertanyakan

- Sabtu, 24 April 2021 | 00:25 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri (Antaranews)
Ketua KPK Firli Bahuri (Antaranews)

Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto turut mengomentari persoalan yang menimpa institusi antirasuah itu.

Seperti diketahui, penyidik KPK diciduk lantaran diduga meminta Rp1,5 miliar kepada Wali Kota Tanjungbalai Syahrial terkait pengurusan kasus.

Melalui akun Twitter @KataBewe, Jumat (23/4/2021), Bambang mengunggah pemberitaan mengenai dugaan keterlibatan oknum pejabat tinggi yang juga terlibat dalam skandal kasus Syahrial.

"Benar, Robin tak sendiri, ada BAD-MAN bukan Batman, kata kolega, konon dia tokoh di parlemen, diduga, Pimpinan DPR pula. Kita lihat nyali Ketua KPK, berani-tidak, berani-tidak," tulis Bambang.

Sebelumnya, mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah juga turut mengomentari kondisi yang terjadi di tubuh institusi tersebut.

Melalui akun Twitter @febridiansyah, Kamis (22/4/2021), Febri berharap praktik korupsi tidak menggrogoti tubuh KPK. Jika sampai hal itu terjadi, maka dibutuhkan tindakan cepat.

"KPK dibentuk untuk memberantas korupsi. Korupsi itu ibarat kanker. Jika Korupsi masuk ke dalam tubuh KPK, maka segera harus dicari sejauh mana sel kangker itu telah menyebar. Segera. Sebelum KPK membusuk dari dalam," tulis Febri.

Febri turut menyinggung peran Dewan Pengawas KPK. Menurut Febri, kondisi yang kini melanda KPK mesti jadi peringatan bagi Dewan Pengawas.

"Dalam kondisi #daruratKPK ini, wajar jk muncul pertanyaan, apa yg bisa & telah dilakukan Dewas? Mestinya kasus ini jd warning agar Dewas lebih serius. Tdk biasa2 saja. Karena korupsi adalah kejahatan luar biasa, apalagi jk dilakukan penegak hukum yg harusnya memberantas korupsi," tulis Febri.

Febri berharap KPK tidak hanya berhenti mengusut ulah penyidiknya. Namun juga mengungkap oknum-oknum 'nakal' lainnya di institusi itu.

"Sikap cepat KPK tersangkakan dan tahan Penyidiknya yg diduga menerima Suap Rp1,5M smg bs jd kabar baik. Namun konsistensi penanganan perkara, ancaman hukuman maksimal hingga pengusutan pihak lain yg terlibat, baik di dlm & di luar KPK sangat penting. Jangan berhenti pada Robin," tulisnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X