Politisi Fadli Zon mempertanyakan mengapa pelaku penyerangan terhadap ustaz, imam, atau simbol-simbol Islam lainnya kerap disebut sebagai 'orang gila'. Hal itu menyusul insiden penyerangan terhadap Ustaz Abu Sahid Chaniago di Majid Baitusyakur, Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Dalam penyerangan itu, kepolisian menyebut pelaku merupakan seorang orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
"Pelaku penyerangan dan teror terhadap Ustadz atau Imam atau simbol2 Islam sering dilabel 'orang gila'" ujar Fadli Zon melalui akun Twitter @fadlizon dikutip Indozone, Selasa (21/9/2021).
Pelaku penyerangan n teror thd Ustadz atau Imam atau simbol2 Islam sering dilabel “orang gila”. Sementara kalau ada serangan thd simbol2 agama lain langsung dicap “teroris”. Lalu “orang gila” bisa diinterogasi dimintai keterangan? https://t.co/N5u26wbQVK
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) September 20, 2021
Menurut dia, kondisi sebaliknya terjadi jika ada penyerangan terhadap simbol-simbol agama lain, maka pelakunya akan disebut sebagai 'teroris'.
"Sementara kalau ada serangan terhadap simbol2 agama lain langsung dicap 'teroris'. Lalu 'Orang gila' bisa diinterogasi dimintai keterangan?" kata dia.
Sebelumnya, beredar video memperlihatkan detik-detik Ustadz Abu Sahid Chaniago diserang seorang pria yang berpakaian serba hitam saat mengisi ceramah, Senin (20/9/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.
Jemaah yang terdiri dari ibu-ibu sontak berteriak dan menyerang lelaki yang tidak dikenal tersebut. Bahkan, bapak-bapak yang berada di lingkungan masjid itu pun ikut menahan dan memukuli lelaki yang tak dikenal itu.
Kapolsek Batuampar, AKP Salahuddin mengatakan pelaku penyerangan itu seorang ODGJ. Pihaknya telah menangkap dan mengamankan pelaku Mapolsek Batu Ampar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Saat ini kita coba minta keterangan yang bersangkutan," kata Salahuddin, Senin (20/9/2021).