Ekonom Senior Sebut Indonesia Ada di Pusaran Pertandingan Ekonomi Tingkat Kawasan

- Kamis, 20 April 2023 | 11:41 WIB
Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Prof. Djisman S. Simandjuntak pada  kegiatan “Indonesia Economic and Business Outlook 2023, Rabu (19/4/2023). (Dok. Istimewa)
Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Prof. Djisman S. Simandjuntak pada kegiatan “Indonesia Economic and Business Outlook 2023, Rabu (19/4/2023). (Dok. Istimewa)

Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Prof Djisman S Simandjuntak mengungkapkan Indonesia saat ini Indonesia berada di pusaran “pertandingan” ekonomi di tingkat kawasan. Hal tersebut ia ungkapkan saat membuka kegiatan “Indonesia Economic and Business Outlook 2023” dengan pemaparan berjudul “Stabilitas Ekonomi di Tengah Tekanan Lingkungan Kebijakan”, Rabu (19/4/2023).

Ekonom senior itu menyebut, Asia Tenggara diproyeksikan mengalami penguatan ekonomi di angka 6%. Indonesia menurutnya harus mampu mencapai proyeksi pertumbuhan ekonomi yang optimal di tengah negara-negara lain di Asia Tenggara yang juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat.

Baca Juga: Erick Thohir Ingatkan Pentingnya Edukasi Industri Halal Indonesia

“Vietnam sekarang menjadi new champion (juara baru) yang diproyeksikan tumbuh di level 6,3%, Kamboja diprediksi berkisar antara 6,3% hingga 6,8%. Bagi Indonesia tantangannya ada di stabilitas ekonomi, yakni bagaimana menstabilkan portofolio kita, menstabilkan investasi kita, dan menstabilkan cara kita mengelola ekonomi ini,” jelasnya.

Selain itu. Djisman mengungkapkan, pandemi telah berimplikasi pada penurunan laju pertumbuhan ekonomi, kenaikan inflasi yang tidak terkendali, meningkatnya angka pengangguran, dan merosotnya transaksi perdagangan yang selama ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi global.

“Asia Tenggara sekarang jauh lebih baik daripada negara-negara lain di dunia. Cina kembali menjadi bagian dari dunia dan tumbuh kembali usai pembatasan [kebijakan] Covid-19. Saat ini semua negara sedang dan berhasil memulihkan situasi.” ujar Djisman.

Baca Juga: Berhasil Tumbuh Pesat, Pimpinan Bank DKI Raih Indonesia Best 50 CEO Awards 2023  

Ibarat “blessing in disguise”, pandemi yang memunculkan ketidakpastian juga berdampak positif terhadap lahirnya teknologi baru dan lingkungan kerja berbasis teknologi.

Di sisi lain, banyak negara saat ini mulai menyadari pentingnya isu-isu yang berkaitan dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, restorasi dan konservasi keanekaragaman hayati, serta praktik pengelolaan SDM non-diskriminasi.

Sementara itu, Wakil Dekan 2 Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetya Mulya. Dr. Adrian Teja memaparkan presentasi berjudul “Ketahanan Finansial Indonesia Menghadapi Krisis Perbankan AS dan Eropa”. Ia memulai pemaparan dengan menceritakan kondisi perbankan Amerika Serikat (AS), runtuhnya Sillicon Valley Bank (SVB) dan kebijakan Federal Reserve yang memilih menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi.

Adrian mengatakan, krisis perbankan AS dan Eropa mencemaskan sejumlah ekonom dunia. Meski demikian, ia meyakini Indonesia mampu mengatasi ancaman krisis perbankan dengan segala kebijakan dan praktik pengalaman.

“Sekarang ketergantungan perusahaan publik terhadap pembiayaan perbankan cenderung menurun. Di sisi lain, tren perusahaan publik yang menjadi firma all-equity justru naik,” kata Adrian.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X