Ini Alasan Anies Sebut Lokasi Rawan Banjir di Jakarta Tak Bisa Diprediksi

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 11:55 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (INDOZONE/Sarah Hutagaol)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (INDOZONE/Sarah Hutagaol)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa kini pihaknya tidak bisa memprediksi titik-titik rawan terjadinya banjir. Pasalnya, hal tersebut dikarenakan adanya fenomena perubahan iklim secara ekstrem.

Hal tersebut disampaikan Anies usai menghadiri acara apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

"Climate change yang menyebabkan tidak bisa lagi kita menentukan titik-titik mana yang akan terjadi, karena hujannya bisa terjadi secara ekstrem di berbagai lokasi," ucapnya, Rabu (13/10/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut pun menjelaskan, kapasitas Jakarta bisa menampung curah hujan apabila air yang turun sebanyak 100mm perhari, dan merata di semua wilayah.

"Tapi bila turun seperti kemarin 370 mm turun dalam waktu 5 jam maka bisa dibayangkan itu volume air yang turun dalam waktu yang amat singkat itu ekstrem," terangnya.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi banjir akibat cuaca ekstrem dari perubahan iklim tersebut, orang nomor satu di Jakarta ini memerintahkan jajarannya untuk memasang alat pengukur curah hujan di seluruh kelurahan.

"Nah di Jakarta sekarang mulai tahun ini ada alat ukur di seluruh Kelurahan 267 Kelurahan, sudah punya alat ukur curah hujan. Semula kita hanya punya dibawah 10, sekarang 267 Kelurahan di setiap Kelurahan ada alat ukur curah hujan," tandas Anies.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X