BMKG Ingatkan Pemudik untuk Waspada Potensi Cuaca Ekstrem saat Arus Mudik Lebaran

- Selasa, 11 April 2023 | 13:01 WIB
Ilustrasi Cuaca Ekstrem. (ANTARA/HO)
Ilustrasi Cuaca Ekstrem. (ANTARA/HO)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau para pemudik untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan balik. 

Pasalnya, BMKG memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang masa mudik Lebaran 2023. 

Disampaikan Dwikorita, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di enam wilayah selama periode 15-21 April. Wilayah tersebut yakni Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.

Sementara daerah lainnya yang juga perlu ditingkatkan kewaspadaannya yakni Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat.

”Untuk periode 22-28 April, daerah merah (potensi hujan lebat) masih relatif sama yaitu di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Kemudian daerah merah untuk arus balik 29 April-5 Mei yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua,” ujar Dwikorita dalam siaran persnya yang diterima Indozone, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga: BMKG Wanti-wanti Potensi Hujan Lebat saat Puncak Arus Mudik Lebaran 19-21 April

Dwikorita menjelaskan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi. 

Beberapa waktu yang lalu BMKG sendiri juga telah memprediksi musim kemarau akan lebih awal terjadi pada bulan April meliputi wilayah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur. 

Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan. 

Saat peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, kata Dwikorita, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Menurut Dwikorita awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, lanjut dia, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

“Kondisi ini juga yang menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Maka dari itu kami menghimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik," tutur dia. 

Baca Juga: Waspada! BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Sebagian Wilayah Indonesia

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengharapkan masyarakat untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik. Mengingat dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis dan cepat berubah. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X