Pembunuhan seorang sopir taksi online asal Kota Medan berinisial CYH (40 tahun), yang mayatnya ditemukan di semak-semak lereng Gunung Salak, Aceh Utara, menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga yang ditinggalkan.
Belakangan terungkap, CYH dipesan oleh penumpangnya dari Kota Medan menuju Lhokseumawe, Aceh, tanpa melalui aplikasi, melainkan lewat telepon.
Polisi menduga bahwa antara CYH dan penumpangnya sudah saling kenal. Diduga, penumpangnya itu sebelumnya sudah pernah memakai jasa CYH dan kemudian dari situ mereka berkenalan dan saling bertukar nomor telepon.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pelaku pembunuhan terhadap CYH, termasuk memastikan apakah CYH memang dibunuh oleh penumpangnya atau bukan.
Sebelum berangkat ke Lhokseumawe, CYH sempat pamit kepada keluarganya pada Kamis, 3 Juni 2021.
Keluarga CYH sendiri mengaku kehilangan kontak beberapa jam setelah CYH berangkat pada Kamis (3/6/2021). Beberapa kali mereka mencoba menghubungi nomor ponselnya, namun tidak tersambung.
Seperti diketahui, jasad CYH pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Abdul Hasymi (40 tahun). Ketika itu, Hasymi hendak buang air kecil di semak-semak lereng gunung.
Jasad CYH ditemukan tergeletak dengan kondisi wajah yang sudah membengkak dan mulai mengeluarkan aroma busuk.
Hasymi kemudian melaporkan apa yang ditemukannya kepada warga setempat, dan warga selanjutnya melapor ke Polsek Nisam Antara.
Oleh petugas, jasad CYH sempat dibawa ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara untuk divisum, sebelum kemudian dijemput oleh suaminya dan dibawa ke rumahnya di Kelurahan Tanjungmulia, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan pada Senin (7/6/2021).
Di tubuh CYH, terdapat sejumlah luka di bagian kepala dan wajah yang diduga diakibatkan hantaman benda tumpul.
