Ratusan siswi di Iran mengalami sakit akibat diracun agar mereka tidak pergi ke sekolah dan membuat sekolah khusus perempuan ditutup.
“Setelah beberapa siswa di sekolah Qom diracuni, ditemukan bahwa beberapa orang menginginkan semua sekolah, terutama sekolah perempuan, ditutup,” ujar wakil menteri kesehatan Iran Younes Panahi lapor kantor berita iran Fars via Mirror, Rabu (1/3/2023).
Dia menambahkan bahwa para siswi itu sengaja diracuni dengan senyawa kimia.
Baca Juga: Iran Bikin Rudal Hipersonik yang Bisa Jangkau AS, Ancam Cincang Donald Trump
Pemerintah Iran awalnya menepis kabar keracunan massal ini, namun insiden keracunan terjadi di lebih 30 sekolah di berbagai kota Iran.
Sekitar 15 siswi dilaporkan dirawat di rumah sakit dengan gejala keracunan di kota suci bagi Muslim Syiah, Qom.
Sementara gubernur kota Borujerd, mengumumkan bahwa ada 82 murid yang dirawat di rumah sakit karena keracunan karbon monoksida.
Menurut surat kabar Etemad, setidaknya 14 sekolah di empat kota telah melaporkan kejadian serupa.
Salah satu video yang viral menunjukkan deretan ambulans yang diparkir di luar sekolah, sementara paramedis merawat siswi-siwi tergeletak.
Unbelievable: After Anti-Hijab demonstrations, Now hundreds of school girls are being poisoned in Iran to stop them from going to school, Iranian deputy minister admits.
— Megh Updates ????™ (@MeghUpdates) February 27, 2023
The authorities found that some people are poisoning girls with the motive to stop them from going to schools pic.twitter.com/Ysp9B3ecR9
Gejalan Keracunan
Para siswi yang keracunan mengeluh sakit kepala , jantung berdebar-debar, dan merasa lesu atau tidak bisa bergerak. Beberapa lainnya menyebutkan mencium bau menyengat seperti klorin, cairan bahan pembersih lantai.
Jaksa agung Iran memerintahkan penyelidikan fenomena tak biasa ini.
"Ada kemungkinan tindakan kriminal yang disengaja," ujarnya.
Bukan dari Virus
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan, Peram Pakaieen, mengatakan keracunan itu tidak berasal dari virus atau mikroba.