Kaleidoskop 2022: Kepala Daerah, Hakim Agung hingga Rektor Terjerat OTT KPK

- Sabtu, 31 Desember 2022 | 10:05 WIB
Gedung KPK (INDOZONE/Asep Bidin Rosidin)
Gedung KPK (INDOZONE/Asep Bidin Rosidin)

Di tahun 2022, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menunjukan taringnya untuk memberangus praktik-praktik rasuah di Indonesia. Di sepanjang tahun, lembaga antirasuah tidak pernah absen melakukan operasi tangkap tangan (OTT). 

Operasi senyap yang dilakukan tim penindakan KPK juga tidak menyasar kasus-kasus yang bisa dianggap ‘receh’. Pasalnya, dalam rangkaian OTT di sepanjang tahun, ada ‘Wakil Tuhan’ atau Hakim yang tertangkap tangan lantaran diduga terlibat suap pengurusan perkara.

Terjaringnya sejumlah hakim dalam OTT tentunya  mencoreng wajah peradilan. Sekaligus, menimbulkan tanya di benak masyarakat, jika hakim sebagai ‘Wakil Tuhan’ saja bisa disuap, kemana publik harus mencari keadilan? 

OTT tidak hanya terjadi di sektor peradilan, tim penindakan komisi antirasuah juga  mengamankan seorang rektor perguruan tinggi negeri (PTN) karena terlibat suap untuk memuluskan penerimaan mahasiswa baru atau Maba.

Indozone merangkum giat operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK di periode 2022. Dalam giat penindakan tersebut, terdapat rektor hingga hakim agung yang terjerat tangkap tangan tim penindakan. 

1.OTT Wali Kota Bekasi

Tahun 2022 baru berjalan lima hari, tapi KPK langsung menggemparkan publik lantaran menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Dia menjadi orang pertama yang tertangkap tangan KPK pada 2022. 

Rahmat Effendi terjaring OTT pada 5 Januari 2022. KPK menduga dia menerima suap terkait pengadaan barang dan jasa, serta lelang jabatan.

-
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi usai terjaring OTT KPK. (ANTARA FOTO/Adam Bariq)

Tidak sendirian, Rahmat Effendi ditetapkan sebagai tersangka bersama delapan orang lainnya. Mereka adalah Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP, M. Bunyamin; Lurah Kati Sari, Mulyadi alias Bayong; Camat Jatisampurna, Wahyudin; dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertahanan Kota Bekasi, Jumhana Lutfi. 

Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Intip Total Kekayaan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi

Kemudian, Direktur PT MAM Energindo, Ali Amril; pihak swasta, Lai Bui Min alias Anen; Direktur PT Kota Bintang Rayatri, Suryadi dan Camat Rawalumbu dan Makhfud Saifudin.

2. OTT Bupati Penajam Paser Utara

Sepekan berlalu setelah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi diamankan dalam tangkap tangan KPK. Lembaga yang dipimpin Firli Bahuri ini kembali melakukan operasi tangkap tangan. Kali ini, tim penindakan menangkap Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud pada Rabu 12 Januari 2022. 

Abdul Gafur  ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tahun 2021-2022.

-
Petugas membawa tiga orang terkait OTT Bupati Penajam Paser Utara. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Abdul Gafur Mas’ud ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lainnya.  Mereka di antaranya, pihak swasta Achmad Zuhdi; Plt Sekda Kabupaten Penajam Paser Utara, Mulyadi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara, Edi Hasmoro.

Kemudian, Kepala Bidang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara, Jusman dan Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan, Nur Afifah Balqis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X