Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyatakan siap menerima risiko diserang para buzzer bayaran usai menulis kicauan tentang dukungan untuk Palestina di media sosial.
Awalnya, Cholil menulis bahwa Indonesia kompak membela Palestina dari penjajahan Israel.
Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter @cholilnafis, Kamis (20/5/2021).
"Indonesia kompak sesuai konstitusi membela Palestina, mulai dari pernyatan Presiden, Menlu, MUI, PBNU, Muhammadiyah, ormas2 Islam, perorangan yg katanya kanan sampai yg katanya kiri bersama Palestina dg alasan yg beragam. Bismillah walhamdulillah Indonesia bersatu dan kompak," tulis dia.
Indonesia kompak sesuai konstitusi membela Palestina, mulai dari pernyatan Presiden, Menlu, MUI, PBNU, Muhammadiyah, ormas2 Islam, perorangan yg katanya kanan sampai yg katanya kiri bersama Palestina dg alasan yg beragam.
.
Bismillah walhamdulillah Indonesia bersatu dan kompak— cholil nafis (@cholilnafis) May 20, 2021
Tak lama kemudian, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menanggapi pernyataan itu.
Melalui akun Twitter @msaid_didu, Said mengingatkan Cholil agar bersiap dirisak oleh buzzer bayaran.
"Cuma akun2 dg hastag #NKRI dan hastag #Pancasila yg bully akun2 yg dukung Palestina. Siap2 dibully Prof," tulis Said.
Cuma akun2 dg hastag #NKRI dan hastag #Pancasila yg bully akun2 yg dukung Palestina.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 20, 2021
Siap2 dibully Prof. https://t.co/XE8rH6GQjz
Cholil pun menyatakan siap jika nantinya di-bully buzzer. Dia bahkan tak memperdulikan hal itu.
"Hee hee... pak @msaid_didu saya sdh siap resiko dibully. Paling poll julukan Kadrun. Biarin aja ya," jawab Cholil.
Hee hee... pak @msaid_didu saya sdh siap resiko dibully. Paling poll julukan Kadrun. Biarin aja ya. https://t.co/tv4lZnT27J
— cholil nafis (@cholilnafis) May 20, 2021