Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memeinta agar pengembangan vaksin merah putih untuk dikebut untuk memenuhi kebutuh vaksinasi nasional. Dia memandang kebutuhan vaksinasi nasional yang tinggi belum diimbangi dengan jumlah stok vaksin yang tersedia.
"Dalam upaya mengejar vaksinasi nasional akhir-akhir ini tidak disebut soal vaksin Merah Putih. Di tengah keterbatasan stok vaksin harus terus kita dorong vaksin Merah Putih sebab tidak hanya berkaitan dengan kesehatan tapi juga kedaulatan bahkan juga soal ekonomi, geopolitik dan sebagainya," tutur Mufida dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/8/2021).
Mufida mengatakan setelah gelomban tinggi Covid-19 pada bulan Juli lalu masyarakat menunjukkan antusiasme untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Bahkan ada yang rela juga untuk melakukan antre, namun ketersediaan stok vaksin di Indonesia tidak sebanding.
"Laporan WHO juga menunjukkan ada ketimpangan vaksin antara Jawa dan luar Jawa. Laporan tersebut menyebut bahkan nakes di luar Jawa ada yang belum dapat vaksin," kata Mufida.
Baca Juga: Berusia 60 Tahun: Ini 7 Kutipan Inspirasi dari Presiden Paling Berpengaruh di Dunia Modern
Politis PKS melanjutkan, dengan percepatan penelitian vaksin Merah Putih lewat daya dukung yang memadai, diharapkan bisa membantu tercapainya target vaksinasi nasional sehingga bisa segera terbentuk kekebalan kelompok.
"Masih ada tahap praklinis lalu uji klinis tahap satu, dua dan tiga termasuk nanti penilaian dari BPOM. Sejak awal kami di DPR mendukung penuh penelitian vaksin Merah Putih dan menegaskan dukungan apapun bisa kita dorong terpenuhi," tegas Mufida.
Maka dari itu, Mufida meminta pemerintah selain mengupayakan pengadaan vaksin dari luar negeri dengan beberapa skema, juga tetap serius mengembangkan vaksin Merah Putih. Terlebih di tengah laporan perlunya suntikan booster setelah enam bulan dari suntikan pertama karena efikasi vaksin akan menurun untum vaksin Sinovac.
Studi juga menyebut antibodi dari vaksin Pfizer dan Astra Zenecca akan menurun dalam 10 pekan. Artinya, sambung dia, ketersediaan stok dan proses vaksinasi berkejaran dengan waktu.
"Sebab itu keberadaan vaksin Merah Putih amat penting untuk menjaga pasokan vaksin tetap ada di tengah kebutuhan vaksin saat efikasi menurun. Selain itu guna mencegah masyarakat mencari alternatif di luar yang belum tentu ada dalam pengawasan BPOM," tandas Mufida.
