Ekspor Kelapa Sumsel ke China Melonjak Hampir 70 Persen

- Selasa, 16 Maret 2021 | 21:09 WIB
Ilustrasi kelapa. (photo/Pexels/Alexandr Podvalny/ilustrasi)
Ilustrasi kelapa. (photo/Pexels/Alexandr Podvalny/ilustrasi)

Volume ekspor buah kelapa produksi petani Sumatera Selatan ke China melonjak hingga 69,38 persen pada Februari 2021 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Selasa (16/3), mengatakan, volume ekspor kelapa bulat ke Negeri Tirai Bambu itu pada Februari tercatat 11,06 ribu ton.

Kenaikan volume ekspor ini membuat nilai ekspor produk pertanian tersebut meningkat menjadi 2,9 juta dolar AS (USD).

Endang menambahkan, tak hanya buahnya, ternyata bungkil kelapa asal Sumsel juga banyak peminatnya karena ada kenaikan volume permintaan hingga 123,07 persen.

Baca juga: Menkes Sebut 11,7 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Gratis Masuk ke Indonesia hingga Mei 2021

Ia mengharapkan data yang dikelola BPS Sumsel ini dimanfaatkan oleh intansi terkait di pemerintahan provinsi untuk mengangkat sektor perkebunan kelapa.

“Coba dibayangkan jika industri hilirnya juga digarap, bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata dia dikutip dari ANTARA.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan sejak lama pemprov menaruh perhatian pada perkebunan kelapa ini sehingga dilakukan stimulus seperti pembangunan pabrik pengolahan di Kabupaten Banyuasin.

"Sumatera Selatan juga berpotensi mengekspor sabut kelapa. Selama ini sabut kelapa hanya dibuang kemudian dibakar karena pengusaha belum tahu pasarnya,” kata dia.

Rudi menjelaskan pabrik pengolahan tersebut akan mengolah sabut kelapa menjadi serat (coco fiber) dan serbuk (coco peat) yang bernilai tambah untuk pasar ekspor.

Adapun negara tujuan untuk kedua produk tersebut banyak menuju China, Jepang dan sebagian negara di Eropa.

Ia memaparkan harga pokok produksi coco fiber senilai Rp1.900 dan coco peat senilai Rp1.100/Kg di tingkat petani. Sementara untuk harga ekspor masing-masing senilai Rp3.000 dan Rp2.000/Kg.

“Kami harap pada 2021 ini sudah benar-benar ekspor,” kata dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X