Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkapkan kronologi penangkapan Bupati Mamberamo Tengah nonaktif, Ricky Ham Pagawak (RHP). Dia berhasil ditangkap setelah 7 bulan menjadi buronan.
Firli menuturkan, lembaga antirasuah telah berupaya menangkap Ricky sejak 12 juli 2022. Tetapi, saat itu Ricky berhasil melarikan diri ke Papua Nugini pada 14 Juli 2022.
“RHP (Ricky Ham Pagawak) melarikan diri ke Papua Nugini melalui Skouw pada saat dilakukan penangkapan,” kata Firli dalam keterangannya, Senin (20/2/2023).
BACA JUGA: Tangani Kasus Lukas Enembe, Ketua KPK Klaim Dapat Dukungan Tokoh Papua
Kemudian, lanjut Firli, pihaknya pada Sabtu 18 Februari 2023 mendapatkan informasi soal tempat persembunyian Ricky di Abepura, Jayapura. Keesokan harinya, KPK terlebih dulu berhasil menangkap pihak penghubung Ricky.
“Hari minggu pagi sampai siang, RHP ada di suatu lokasi di Abepura dan tidak ada pergerakan. Sekira pukul 15.00 WIT dilakukan penangkapan terhadap penghubung RHP,” tuturnya.
Setelahnya, Lembaga antirasuah mendapatkan informasi mengenai lokasi persembunyian Ricky. Alhasil, Ricky berhasil ditangkap di Abepura, Jayapura, sekira pukul 16:30 WIT.
“Sekira pukul 16.30 WIT RHP bisa diamankan dan langsung dibawa ke Mako Brimob polda papua,” ungkap Firli.
Firli turut menyampaikan terima kasih kepada pihak Polda Papua yang telah membantu KPK menangkap buronan kasus suap dan gratifikasi terkait sejumlah proyek di Pemkab Mamberamo Tengah tersebut.
“Ini kerjasama antar aparat baik KPK, Polda Papua, TNI. Hal ini bermakna, semua kita tuntaskan jika kita bersama bersatu bahu membahu,” pungkasnya.
BACA JUGA: Tangkap Lukas Enembe, Ketua KPK Sebut demi Keadilan Masyarakat di Papua
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, Ricky Ham Pagawak tengah dalam perjalanan menuju Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
“Sekaranf masih dalam perjalanan. Tadi penerbangan jam 8.25 waktu setempat,” kata Ali melalui keterangan tertulis, Senin (20/2/2023).
Artikel Menarik Lainnya:
