Ironi! Atap Kelas Roboh, Sekolah di Ponorogo Pakai Terpal, Kalau Siang Siswanya Kepanasan

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 21:01 WIB
SDN Karangpatihan Ponorogo pakai terpal. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)
SDN Karangpatihan Ponorogo pakai terpal. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Setelah siswa SDN Nongkodono merasakan belajar beratap terpal. Kini siswa SDN 2 Karangpatihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merasakan belajar di tenda.

Puluhan siswa SDN 2 Karangpatihan terpaksa mengungsi. Pasalnya ruang kelas mereka nyaris roboh tidak layak huni. Atap hampir roboh, juga dinding mereka.

-
SDN Karangpatihan Ponorogo pakai terpal. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Pantauan Pramita Kusumaningrum, Tim Z Creators puluhan siswa memindahkan meja dan kursi belajar, Jumat, 26 Agustus 2022. Dari ruang kelas mereka ke tenda darurat yang telah dipasang sehari sebelumnya.

Setelahnya mereka tampak belajar. Ada empat kelas yang dipindahkan ke tenda darurat. Mereka adalah siswa kelas 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan kelas 5 dan 6 bertahan di ruang kelas karena tenda darurat tidak cukup. Pemindahan ke tenda darurat ini bukan tanpa alasan.

“Ruangan kelas sudah terlalu parah rusaknya. Kebanyakan siswa takut setiap ada angin kencang bunyi kretek-kretek diatasnya. Siswa takut untuk belajar di dalam kelas,” ujar Wali Kelas 1 SDN 2 Karangpatihan, Nurhadi, Jumat (26/8/2022). 

-
SDN Karangpatihan Ponorogo pakai terpal. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Dia menjelaskan bahwa sebenarnya belajar di tenda tidak efisen. Siswa menjadi gaduh karena dijadikan satu. Juga panas jika siang hari, pun jika hujan tentu muncul permasalahan lainnya.

Akan tetapi, tidak ada pilihan lain. Karena jika tetap di ruang kelas juga bakal roboh. Dia berharap segera ada perbaikan untuk memperbaiki ruang kelas di SDN 2 Karangpatihan Pulung.

“Harapan saya baik pemda maupun pusat untuk segera membantu merehab gedung dari awal,” tambahnya.

-
SDN Karangpatihan Ponorogo pakai terpal. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Rehabilitasi terakhir saat 2009 pada bagian jendela dan dinding kelas. Sedangkan atap hanya tambal silam saja. Sementara, Kalista Dwi Nadila Alwahida mengatakan sebenarnya panas jika harus belajar di tenda. Dia juga takut jika tendanya ambruk.

“Tetapi yang di dalam juga gitu. Kelasnya mau roboh. Saya pengen sekolah yang bagus. Belajarnya juga enak kalau ruangannya bagus,” ujar Kalista, siswa kelas 4 ini.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo mengalokasikan dana perbaikan gedung sekolah yang rusak. Kabid Pembinaan SD Dindik Ponorogo, Edi Supriyanto nakal mendapatkan Dana Alokaso Umum (DAU).

-
SDN Karangpatihan Ponorogo pakai terpal. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Dana yang dikucurkan mencapai Rp142 juta. Dana sebesar itu sudah turun dan tinggal menunggu realisasinya saja.

“Kami mengajukan 3 ruang kelas di SDN 2 Karangpatihan. Tetapi yang disetujui oleh pemerintah pusat hanya satu ruang saja,” kata Edy.

-
SDN Karangpatihan Ponorogo pakai terpal. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Untuk tiga kelas, kata dia, perkiraan dana adalah Rp400 juta sampai Rp500 juta. Tetapi yang disetujui hanya satu dengan dana Rp142 juta. Pihaknya mengaku untuk perbaikan dua ruang kelas yang masih rusak akan diusulkan kembali tahun ini. 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X