Keindahan Masjid Raya Al Mashun Medan, Arsitekturnya Bercorak Melayu, Timur Tengah & Eropa

- Selasa, 21 Maret 2023 | 15:30 WIB
Masjid Raya Al Mashun Medan. (Z Creator/Sriwahyuni Kuna)
Masjid Raya Al Mashun Medan. (Z Creator/Sriwahyuni Kuna)

Masjid Raya Medan atau yang juga dikenal sebagai Masjid Raya Al-Mashun merupakan salah satu masjid tertua dan terbesar di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan sejak saat itu telah menjadi salah satu landmark penting di kota Medan.

Bangunan mesjid raya ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda, J.A. Tiendenmans dan terletak 200 meter dari Istana Maimun.

Proses pembangunan masjid dilakukan selama beberapa tahun dan melibatkan banyak orang dari berbagai kalangan masyarakat Medan.

Peresmian masjid ditandai dengan dilaksanakannya shalat Jum’at berjamaah pada 10 September 1909 yang diimami oleh seorang ulama terkemuka di Sumatera Timur pada waktu itu Syekh Hasan Maksum.

Pusat Kegiatan Islam Terkemuka di Medan

-
Masjid Raya Al Mashun Medan. (Z Creator/Sriwahyuni Kuna)

Pada awalnya, masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur yang sederhana, namun kemudian direnovasi pada tahun 1920-an dan 1930-an untuk menambahkan elemen-elemen arsitektur yang lebih indah dan elegan.

Salah satu fitur terpenting dari masjid ini adalah menara tinggi yang menjadi ciri khas masjid ini dan bisa diakses melalui tangga spiral di dalamnya.

Selama periode awal kemerdekaan Indonesia, Masjid Raya Medan menjadi pusat kegiatan Islam dan dijadikan tempat berkumpulnya banyak tokoh Islam terkemuka di Medan.

Baca juga: Menyusuri Masjid Neratze, Situs Bersejarah Bukti Kejayaan Muslim di Pulau Kreta Yunani

Dalam beberapa dekade terakhir, Masjid Raya Medan terus direnovasi dan diperluas untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim yang semakin banyak di Medan dan sekitarnya. 

Saat ini, masjid ini masih menjadi salah satu tempat ibadah yang sangat penting di kota Medan, dan menjadi tempat wisata religi yang populer bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Gabungan Gaya Arsitektur Melayu dan Eropa

-
Masjid Raya Al Mashun Medan. (Z Creator/Sriwahyuni Kuna)

Arsitektur Masjid Raya Medan menggabungkan berbagai unsur gaya arsitektur, seperti Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Bangunan masjid terdiri dari atap limas yang ditinggikan dan didukung oleh 4 tiang yang menjulang tinggi, serta menara yang menjulang di tengah atap utama. 

Gaya arsitektur masjid ini juga mengadopsi konsep bangunan berbentuk rumah panggung tradisional Melayu dengan penambahan elemen Eropa, seperti jendela-jendela berbentuk segi empat dan balustrade pada bagian balkon.

Di dalam masjid, terdapat mihrab yang merupakan tempat imam berdiri untuk memimpin shalat, serta mimbar atau tempat khutbah yang juga diberi hiasan ukir-ukiran. Selain itu, ada juga ruangan-ruangan kecil yang dijadikan tempat wudhu, ruang ganti pakaian, dan ruang kantor.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X