Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi terus merampungkan perluasan bangunan Masjidil Haram. Hal itu dilakukan demi menampung lebih banyak, dan membuat nyaman para jemaah yang akan menunaikan ibadah salat di sana.
Meski belum 100 persen rampung, tapi bangunan baru di Masjidil Haram yakni pada Gate Abdullah, sudah mulai digunakan jemaah umat muslim dari berbagai perjuru dunia untuk beribadah.
Bangunan baru Masjidil Haram tersebut memiliki kurang lebih 124 pintu yang dibuka di Gate Abdullah, ada tiga lantai, dan bagian atap atau rooftop yang juga bisa digunakan untuk ibadah.
Baca juga: Terenyuh! Ghazi Jassim Bersepeda dari Jerman demi Umrah, Akhirnya Meninggal di Tanah Suci
Ketika menginjakkan kaki di bangunan baru ini, kamu akan langsung dilihatkan pilar-pilar raksasa yang ditaburi ornamen cantik bernuansa emas. Di bagian atap, terlihat sentuhan warna emas yang dikombinasikan dengan pola yang memesona.
Lampu hias emas besar yang menggantung di setiap sisi ruangan masjidnya pun, memberikan kesan cantik dan mampu menerangi masjid. Dinding dan lantai masjid menggunakan marmer berwarna putih keabu-abuan.
Agar sirkulasi udara tetap terjaga baik, bangunan masjid ini dibiarkan tanpa jendela. Bahkan burung pun kerap singgah di atap dan lampu gantung.
Meski dibuat tanpa jendela, suhu di bangunan Masjidil Haram ini tetap sejuk dan dingin. Sebab, hampir di setiap ruangan masjid terdapat pendingin ruangan, yang ditempelkan di setiap sudut dinding.
Sejumlah keran yang berisikan air zam-zam pun banyak disediakan setiap lantainya. Ribuan Al Quran juga tersusun rapi di rak buku sekitar arena salat.
Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Punya Robot yang Bisa Khotbah di Masjidil Haram, Canggih Banget!
Untuk memudahkan jemaah, pengurus juga membangun eskalator dan lift pada bagunan baru tersebut. Meskipun saat ini operasi lift baru bisa digunakan pada waktu tertentu.
Untuk masuk ke area Masjidil Haram, jemaah akan menemukan petugas keamanan yang berjaga di hampir setiap pintu masuk. Ketika ruangan masjid penuh, petugas akan menutup pintu masjid tertentu dan mengerahkan jemaah ke pintu lain yang lebih jauh.
