Setiap sudut Yamanashi, Jepang, menawarkan pengalaman tak terlupakan. Prefektur yang dijuluki “Rumah Gunung Fuji” ini surga bagi penikmat wisata alam sekaligus sejarah.
Salah satu destinasi terpopuler di Yamanashi adalah Kuil Minobusan Kuonji, tempat sakral bagi penganut ajaran Buddha Nichiren. Usianya hampir 750 tahun, tapi kuil ini masih berdiri kokoh di Gunung Minobu.
Kuil Kuonji dibangun tahun 1274, atas perintah Nichiren Shonin, pendiri ajaran Buddha Nichiren. Ia datang ke Gunung Minobu bulan Mei 1274 dan menetap di sini selama 9 tahun.
Sebelum meninggal, Nichiren memerintahkan seluruh pengikutnya untuk membangun Kuil Minobusan Kuonji, sebagai pusat ajaran Buddha Nichiren. Buddha Nichiren lahir untuk menyempurnakan sekte lainnya, yang dianggap menyimpang dari ajaran-ajaran Buddha.
“Dalam ajaran Buddha Nichiren, dewa tidak akan pernah mati. Dewa dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan, akan selalu ada,” jelas Ichimyo Hashizume, Wakil Kepala Kuil Minobusan Kuonji.
Nichiren Shonin lahir di Prefektur Chiba dan menjadi pendeta pada usia 12 tahun. Upayanya untuk membimbing orang-orang yang hidup di masa Kamakura, ditentang pemerintah. Ia bahkan kerap dianiaya.
Kamakura (1185-1333) merupakan periode yang diwarnai pandemi dan bencana alam, serta dikaitkan dengan Zaman Kemunduran Dharma.
Nichiren wafat 13 Oktober 1282, dalam usia 61 tahun di Musashi (sekarang Tokyo). Ia sakit dan meninggal dalam perjalanan mengunjungi makam orang tuanya. Sesuai wasiatnya, jenazahnya dibawa kembali ke Minobusan dan diabadikan di sini.
Kuil Minobusan Kuonji berperan penting dalam penyebaran ajaran Buddha Nichiren di Jepang. Luas area kuil sekitar 3.200 meter persegi. Bangunan utamanya megah dan indah. Langit-langitnya berhiaskan lukisan naga, mahluk yang dianggap sakral dalam ajaran Buddha.
Dari sekitar lima ribu kuil Buddha Nichiren di Jepang, Minobusan Kuonji menjadi yang paling populer. Kaya sejarah dan hadirkan vibes syahdu, kuil ini jadi pilihan banyak orang untuk mencari kedamaian batin.
Kuil Minobusan Kuonji juga kerap jadi tuan rumah perayaan-perayaan penting di negeri sakura. Salah satunya, Festival Setsubun untuk menyambut musim semi. Delapan puluh pendeta dan belasan tamu kehormatan, seperti pegulat sumo, selebritis dan orang-orang berprestasi berbaur dengan ratusan pemeluk sekte Buddha Nichiren dan wisatawan, untuk memeriahkan tradisi tahunan ini.
Di halaman kuil, para pedagang jajakan ragam suvenir khas Jepang. Untuk pilihan yang lebih variatif, pengunjung bisa berbelanja di kios khusus. Mulai dari suvenir, sampai penganan legit khas negeri sakura, semua tersaji lengkap di sini.
Artikel menarik lainnya:
- Fujiten Snow Resort, Rekomendasi Wisata Ramah Muslim di Kaki Gunung Fuji Jepang
- Malino Highland Resort, Penginapan Nuansa Jepang yang Dikelilingi Pohon Sakura
- Sekai Ramen & Sushi, Rekomendasi Kuliner Jepang Halal di Makassar Rasanya Bikin Tercengang
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.